PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL

Peluang Indonesia Resesi Hanya 3 Persen, Begini Tanggapan BKF

Muhamad Wildan | Minggu, 17 Juli 2022 | 10:30 WIB
Peluang Indonesia Resesi Hanya 3 Persen, Begini Tanggapan BKF

Gedung Badan Kebijakan Fiskal (BKF).

JAKARTA, DDTCNews - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) menyampaikan Indonesia termasuk salah satu dari segelintir negara Asia yang memiliki peluang kecil untuk mengalami resesi ekonomi.

Berdasarkan survei Bloomberg, probabilitas resesi untuk Indonesia hanya sebesar 3%. Hal ini lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata negara Asia Pasifik yang memiliki probabilitas mengalami resesi sebesar 20% hingga 25%.

"Hasil survei tersebut menunjukkan Indonesia menjadi salah satu dari sedikit negara dengan fundamental ekonomi yang sangat resilien di tengah risiko global yang masih eskalatif," ujar Kepala BKF Febrio Kacaribu, dikutip pada Minggu (17/7/2022).

Baca Juga:
Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Probabilitas negara-negara Asean seperti Filipina, Thailand, Vietnam, dan Malaysia mencapai 8% hingga 13%. Negara-negara seperti Korea Selatan dan Jepang bahkan memiliki probabilitas resesi sebesar 25%.

Tak hanya berdasarkan survei Bloomberg, pertumbuhan perekonomian Indonesia yang mencapai 5% pada kuartal I/2022 dan inflasi yang hanya 4,4% per Juni 2022 juga dipandang lebih baik ketimbang negara-negara lain.

Dari sisi fiskal, pendapatan negara pada APBN hingga semester I/2022 mampu tumbuh 48,5% seiring dengan pemulihan ekonomi dan kenaikan harga komoditas.

Baca Juga:
Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

"Kinerja fiskal kita memiliki peran krusial dalam menjaga ketahanan ekonomi nasional dalam menghadapi berbagai tantangan global yang multidimensional," ujar Febrio.

Febrio menuturkan pemerintah akan terus memitigasi berbagai risiko yang ada guna memastikan tren positif perekonomian domestik terus berlanjut dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 09:30 WIB AMERIKA SERIKAT

AS Buka Opsi Batalkan Bea Masuk 25% Atas Impor dari Kanada dan Meksiko

BERITA PILIHAN
Sabtu, 01 Februari 2025 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Jadi Kontributor Pajak Terbesar, Manufaktur Diklaim Pulih Merata

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:30 WIB KONSULTASI PAJAK    

DJP Bisa Tentukan Nilai Harta Berwujud, Ini yang Perlu Diperhatikan

Jumat, 31 Januari 2025 | 19:00 WIB PMK 136/2024

Pajak Minimum Global Bagi WP CbCR Bisa Dinolkan, Begini Kriterianya

Jumat, 31 Januari 2025 | 17:15 WIB DDTC ACADEMY - INTENSIVE COURSE

Wah, Transaksi Intragrup Naik! Perlu Paham Transfer Pricing

Jumat, 31 Januari 2025 | 16:11 WIB CORETAX SYSTEM

Bermunculan Surat Teguran yang Tak Sesuai di Coretax? Jangan Khawatir!

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Tantangan, Insentif Fiskal Jadi Andalan untuk Jaga Pertumbuhan

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:31 WIB KEBIJAKAN PAJAK

WP Tax Holiday Terdampak Pajak Minimum Global, PPh Badan Turun Lagi?

Jumat, 31 Januari 2025 | 15:11 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Supertax Deduction Kurang Laku, Ternyata Banyak Investor Tak Tahu

Jumat, 31 Januari 2025 | 14:30 WIB PROVINSI JAWA BARAT

Demi Kejar Pajak, Dinas ESDM Petakan Ulang Sumur Air Tanah di Daerah