KINERJA FISKAL

Pasar Keuangan Tak Stabil, Penarikan Utang APBN Masih Minim

Muhamad Wildan | Selasa, 26 Maret 2024 | 12:15 WIB
Pasar Keuangan Tak Stabil, Penarikan Utang APBN Masih Minim

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kedua kiri) berbincang dengan sejumlah pejabat Kementerian Keuangan usai konferensi pers APBN KiTa edisi Maret 2024 di Jakarta, Senin (25/3/2024). ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Realisasi pembiayaan utang secara neto hingga 15 Maret 2024 tercatat masih senilai Rp71 triliun, hanya 11,1% dari target yang ditetapkan dalam APBN 2024.

Meski penarikan utang hingga 15 Maret 2024 masih minim, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pembiayaan utang pada tahun ini masih on track.

Baca Juga:
Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

"Kita akan terus menjaga agar volatilitas dari global ini tidak berimbas pada pelaksanaan APBN terutama pembiayaan. Kami akan terus memperhatikan timing dan size issuance kita," ujar Sri Mulyani, dikutip Selasa (26/3/2024).

Terlepas dari tantangan-tantangan tersebut, Sri Mulyani mengatakan yield surat berharga negara (SBN) yang diterbitkan oleh pemerintah sesungguhnya masih relatif terjaga meski yield US treasury masih terjaga.

Spread antara yield SBN dan US treasury tercatat hanya sebesar 236 basis point (bps). "Ini termasuk yang paling rendah, kita comparable dengan Filipina. Bayangkan Brasil, perbandingan surat berharga Brasil dengan US treasury itu sampai 678 bps," ujar Sri Mulyani.

Baca Juga:
Kenaikan PPN Tak Banyak Sumbang Penerimaan, DPR Dukung Penghematan

Menurut Sri Mulyani, rendahnya spread antara yield SBN dan US treasury adalah cerminan dari kredibilitas pengelolaan anggaran. "Ini yang menggambarkan bahwa APBN kita kredibel, cukup transparan, dan bisa dipercaya, membuat kita bisa mampu menjaga competitiveness dari SBN kita," ujar Sri Mulyani.

Terkait dengan nilai tukar rupiah, Sri Mulyani mengatakan rupiah memang tercatat mengalami depresiasi sebesar 1,6% (ytd). Meski demikian, depresiasi nilai tukar rupiah tidaklah seburuk mata uang lainnya.

"Memang diakui dengan adanya kenaikan suku bunga dari AS yang tinggi, itu menyebabkan dolar AS mengalami penguatan relatif terhadap mata uang-mata uang lain," ujar Sri Mulyani.

Sri Mulyani mengatakan ke depan instrumen pembiayaan utang akan terus didiversifikasi guna meminimalisasi risiko pasar keuangan terhadap APBN. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 11:11 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kenaikan PPN Tak Banyak Sumbang Penerimaan, DPR Dukung Penghematan

Sabtu, 01 Februari 2025 | 12:45 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Tenang! Surat Teguran ‘Gaib’ karena Coretax Eror Bisa Dibatalkan DJP

Sabtu, 01 Februari 2025 | 09:45 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Simak! Ini Daftar Peraturan Perpajakan yang Terbit 1 Bulan Terakhir

BERITA PILIHAN
Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?

Senin, 03 Februari 2025 | 15:09 WIB AGENDA PAJAK

Hadapi 2025, DDTC Gelar Seminar Eksklusif di Cikarang

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah Tata Ulang Lahan Kebun Sawit, Pastikan Kepatuhan Pengusaha