AMERIKA SERIKAT

Partai Republik Usul PPh Badan Turun Jadi 20%

Redaksi DDTCNews | Rabu, 19 Juli 2017 | 10:31 WIB
Partai Republik Usul PPh Badan Turun Jadi 20%

WASHINGTON DC, DDTCNews – Pejabat pemerintah dari Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat Amerika Serikat (AS) mengusulkan agar tarif pajak perusahaan yang baru akan ditetapkan berkisar pada level 20%.

Anggota Kongres AS dari Partai Republik Kevin Brady mengatakan rencana Presiden Donald Trump yang akan memotong tarif pajak perusahaan menjadi 15% dinilai akan memicu tumbuhnya defisit anggaran di negeri Paman Sam. Alhasil, kebijakan pemangkasan tarif pajak itu dinilai akan menjadi bumerang bagi perekonomian AS.

“Kita harus membuat agar defisit anggaran tetap terjaga. Undang-Undang ini akan bersifat permanen, sehingga harus benar-benar memperhitungkan dampaknya pada anggaran nasional di masa depan,” tuturnya dalam perundingan tertutup mengenai reformasi pajak AS, Senin (17/7).

Baca Juga:
PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Seperti diketahui, sejak Trump menduduki Gedung Putih selama enam bulan terakhir, namun rencana terkait kebijakan reformasi perpajakan AS tak kunjung terealisasikan.

Partai Republik mengaku akan memanfaatkan posisi mayoritasnya di Kongres AS untuk meloloskan Undang-Undang Perpajakan tersebut tanpa mendapat persetujuan dari Partai Demokrat. Namun Partai Republik tersebut ingin memastikan bahwa beleid perpajakan yang baru ini tidak akan menambah defisit angaran AS yang telah terjaga selama 10 tahun terakhir.

Pasalnya, apabila dikalkulasikan pemotongan pajak perusahaan dari tarif saat ini yakni 35% menjadi 15% akan menelan biaya dari anggaran pemerintah hingga lebih dari US$2 triliun atau Rp26.628 triliun selama satu dekade. Nilai tersebut dianggap akan menjadi beban politik bagi Partai Republik.

Baca Juga:
Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

“Saya pikir dana sebesar US$2 trliun untuk membiayai reformasi pajak akan sangat sulit untuk ‘dijual’ secara politis oleh Partai Republik,” kata Rohit Kumar yang merupakan mantan staf ahli Senator Partai Republik Mitch McConnel.

Adapun saat ini, para perumus beleid pajak AS yakni Brady, Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin, Penasihat Ekonomi Gedung Putih Gary Cohn, Ketua DPR AS Paul Ryan, Pimpinan Senator Partai Republik Mitch McConnell dan Ketua Komite Keuangan Senat Orrin Hatch, masih belum menyetujui rencana tarif pajak perusahaan baru.

Para perumus beleid tersebut dilansir dalam channelnewsasia.com, dikabarkan belum menyetujui peraturan pajak impor dari negara tertentu yang disebut sebagai salah satu bentuk proteksi perdagangan AS.

Mnuchin sendiri berjanji pemerintah akan segera merilis rencana pajaknya pada awal September. Rencana pajak itu akan diajukan kepada Kongres AS untuk memperoleh persetujuan yang ditargetkan akan dapat diraih pada akhir tahun ini. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Selasa, 24 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sempat Menolak, PDIP Kini Berbalik Dukung PPN 12 Persen

Selasa, 24 Desember 2024 | 12:50 WIB STATISTIK TARIF PAJAK

Beban Pajak Perseroan dengan Pemegang Saham Orang Pribadi di Indonesia

Sabtu, 21 Desember 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tunggu Aturan, PPN Makanan-Jasa Premium Tak Langsung Berlaku 1 Januari

BERITA PILIHAN
Jumat, 27 Desember 2024 | 19:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

NIB Pelaku Usaha Bisa Berlaku Jadi ‘Kunci’ Akses Kepabeanan, Apa Itu?

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:30 WIB KANWIL DJP JAKARTA SELATAN I

Tak Setor PPN Rp679 Juta, Direktur Perusahaan Dijemput Paksa

Jumat, 27 Desember 2024 | 17:00 WIB KILAS BALIK 2024

April 2024: WP Terpilih Ikut Uji Coba Coretax, Bonus Pegawai Kena TER

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:45 WIB KEBIJAKAN MONETER

2025, BI Beli SBN di Pasar Sekunder dan Debt Switch dengan Pemerintah

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:30 WIB KABUPATEN KUDUS

Ditopang Pajak Penerangan Jalan dan PBB-P2, Pajak Daerah Tembus Target

Jumat, 27 Desember 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Harga Tiket Turun, Jumlah Penumpang Pesawat Naik 2,6 Persen

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:30 WIB LAPORAN TAHUNAN DJP 2023

Rata-Rata Waktu Penyelesaian Pengaduan Perpajakan di DJP Capai 9 Hari

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:15 WIB KONSULTASI PAJAK

Pedagang Gunakan QRIS untuk Pembayaran, Konsumen Bayar PPN 12 Persen?

Jumat, 27 Desember 2024 | 15:00 WIB KAMUS KEPABEANAN

Apa Itu Pembukuan dalam bidang Kepabeanan?