Ilustrasi. (DDTCNews)
SUKABUMI, DDTCNews—Pemkot Sukabumi, Jawa Barat akan mengoptimalkan kerja sama dengan Ditjen Pajak (DJP) dan Ditjen Perimbangan Keuangan (DJPK) untuk mengamankan penerimaan pajak daerah tahun ini.
Kabid Pendataan dan Penetapan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Rachman Gania mengatakan masih banyak potensi pajak daerah yang bisa digali pemkot untuk meningkatkan penerimaan tahun ini.
"Kami akan optimalkan untuk memungut pajak serta mendongkrak potensi pajak yang belum tergali. Hal ini penting sebagai kompensasi dari pemberian insentif pajak daerah sejak April 2020," katanya dikutip Selasa (15/9/2020).
Rachman menyatakan kerja sama pemkot dengan DJP dan DJPK Kemenkeu akan bermanfaat untuk optimalisasi kinerja penerimaan daerah. Menurutnya, kerja sama tersebut bukan hanya sebatas pertukaran data dan informasi agar penerimaan menjadi optimal.
Kerja sama, sambungnya, juga bermanfaat sebagai sarana mengubah cara kerja organisasi daerah dalam mengumpulkan penerimaan. Dia menilai kapasitas SDM dalam pengelolaan pajak daerah masih perlu ditingkatkan.
"Pak wali kota mengharapkan pendapatan daerah bisa dimaksimalkan dengan kerja sama tersebut sehingga pelayanan menjadi optimal," tuturnya seperti dilansir Radar Sukabumi.
Sepanjang tahun berjalan ini, lanjut Rachman, upaya pemkot mengamankan penerimaan mendapat tantangan berat. Hal ini terlihat dari realisasi setoran pajak daerah pada semester I/2020 yang baru Rp21,8 miliar atau 58,8% dari target.
Rincian dari kinerja penerimaan pajak daerah tersebut di antaranya penerimaan dari pajak hotel sebesar Rp1,2 miliar, pajak restoran sebesar Rp4,5 miliar dan pajak hiburan sebesar Rp254 juta.
Lalu, realisasi penerimaan pajak penerangan jalan sebesar Rp5,1 miliar, pajak reklame sebesar Rp536 juta, pajak parkir sebesar Rp398, PBB-P2 sebesar Rp2,3 miliar, pajak air tanah sebesar 187 juta dan BPHTB senilai Rp7,1 miliar. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.