KINERJA FISKAL

Pabrik Rokok Borong Pita Cukai, Penerimaan Bea dan Cukai Melejit

Redaksi DDTCNews | Jumat, 17 April 2020 | 15:00 WIB
Pabrik Rokok Borong Pita Cukai, Penerimaan Bea dan Cukai Melejit

Ilustrasi pita cukai.

JAKARTA, DDTCNews—Di tengah pandemi Corona, realisasi penerimaan bea dan cukai yang dikumpulkan Ditjen Bea sepanjang kuartal I/2020 masih positif, ditopang setoran cukai dari produk hasil tembakau.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi penerimaan bea dan cukai sepanjang kuartal I/2020 mencapai Rp38,2 triliun, naik 23,6% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp30,9 triliun.

“Penerimaan dari bea dan cukai masih menunjukan growth yang tinggi sebesar 23,6% tapi ada catatan dari kinerja ini,” katanya dalam konferensi video dengan tema APBN Kita, Jumat (17/4/2020).

Baca Juga:
Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Menkeu menilai cukai hasil tembakau mencatatkan kinerja paling positif. Hal ini dikarenakan banyak perusahaan yang melakukan pembelian pita cukai lebih awal guna mengantisipasi adanya pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Penerimaan cukai tercatat Rp29,1 triliun, naik 36,5% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp21,3 triliun. Setoran hasil tembakau menjadi penyumbang terbesar dengan porsi 95% dari total penerimaan cukai.

Penerimaan cukai hasil tembakau mencapai Rp27,7 triliun, tumbuh 37,8% dari kuartal I/2019 sebesar Rp20,1 triliun. Sementara setoran cukai dari etil alkohol mencapai Rp80 miliar dan minuman mengandung etil alkohol sebesar Rp1,3 triliun.

Baca Juga:
Bea Cukai Gerebek Gudang di Jepara, Ternyata Jadi Pabrik Rokok Ilegal

“Realisasi bea dan cukai ini disebabkan pembelian pita cukai yang melonjak akibat pabrik-pabrik industri hasil tembakau rokok membeli cukai lebih awal sebagai antisipasi terjadinya pembatasan sosial,” terang Sri Mulyani.

Sementara penerimaan bea justru mencatatkan kinerja negatif. Realisasi penerimaan bea keluar pada kuartal I/2020 mencapai Rp730 miliar, turun 24% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,08 triliun.

Kondisi yang sama juga terjadi pada setoran bea masuk yang hanya mencapai Rp8,4 triliun, turun 1,5% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp8,5 triliun. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Sabtu, 21 Desember 2024 | 07:30 WIB BEA CUKAI KUDUS

Bea Cukai Gerebek Gudang di Jepara, Ternyata Jadi Pabrik Rokok Ilegal

Kamis, 19 Desember 2024 | 19:00 WIB BEA CUKAI BATAM

Dalam Sebulan, Bea Cukai Batam Amankan 434 HP-Tablet dari Penumpang

Kamis, 19 Desember 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Tarif Cukai Rokok Tak Naik, Begini Strategi DJBC Kejar Target 2025

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?