Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – Otoritas Pajak Meksiko (Servicio de Administraction Tributaria/SAT) menyingkap adanya skema penghindaran pajak baru yang agresif.
Samuel Magaña, Auditor SAT mengatakan skema penipuan untuk menghindari pembayaran pajak penghasilan dilakukan dengan menciptakan pemasok yang sebenarnya tidak ada. Banyak mitra dan pemegang saham palsu.
Skema penipuan dimulai ketika perusahaan mengontrak pemasok yang sejatinya tidak ada. Pemasok ini pada gilirannya akan mensubkontrakkan ke perusahaan ‘hantu’ lainnya. Hal ini menciptakan rantai pemasok simulasi.
Mereka beroperasi tanpa karyawan, tidak membayar pajak, serta melaporkan keuntungan seminimal mungkin, bahkan kerugian. Otoritas pajak, sambung Samuel, telah mendeteksi rantai perusahaan-perusahaan beserta mitra dan pemegang saham.
“Termasuk perwakilan hukum mereka, tempat tinggal, nomor telepon, alamat surat eletronik, dan lainnya. Itu memungkinkan kami menyimpulkan bahwa ini adalah skema simulasi,” katanya, seperti dilansir dari Mexico News Daily, Jumat (9/11/2018).
Skema penipuan yang agresif ini telah melibatkan lebih dari 13.000 mitra dan pemegang saham dari 600.000 perusahaan. Kebanyakan dari mitra dan pemegang saham itu palsu. Organisasi media yang tidak dikenal dan tim sepak bola profesional menjadi beberapa entitas yang telah menghindari pembayaran pajak masing-masing sekitar 1 juta sampai 120 juta peso.
Untuk investigasi kriminal kasus penipuan yang sudah sangat maju, ada hukuman kurungan penjara hingga 15 tahun jika terbukti bersalah. Namun, ketika mendeteksi kasus penipuan baru, otoritas akan meminta klarifikasi terlebih dahulu ke perusahaan yang bersangkutan.
“Menghubungi perusahaan untuk meminta mereka untuk secara sukarela memperbaiki kondisi pajak mereka untuk menghindari penyelidikan yang berpotensi mengarah pada aktivitas kriminal,” katanya.
Hingga saat ini, sekitar 400 juta peso pendapatan pajak yang hilang telah dipulihkan oleh SAT. Nilai itu termasuk 161 juta peso dari seorang penghindar pajak. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.