AUSTRALIA

Omzet Menurun, Pengusaha Pub Minta Keringanan Cukai

Redaksi DDTCNews | Senin, 17 Januari 2022 | 13:00 WIB
Omzet Menurun, Pengusaha Pub Minta Keringanan Cukai

Ilustrasi.

CANBERRA, DDTCNews – Pemilik usaha pub mendesak Pemerintah Australia untuk memberikan keringanan atau insentif pajak seiring dengan penurunan omzet penjualan bir yang signifikan akibat pandemi Covid-19.

Kepala Eksekutif Brewers Association of Australia John Preston mengatakan usaha pub dan klub telah kehilangan pendapatan bir lebih dari US$1 miliar atau Rp14,33 triliun pada 2020. Menurutnya, nilai kerugian tersebut berpotensi menjadi lebih buruk lagi pada 2021.

"Angka-angka ini menunjukkan kerugian yang dialami pub dan klub akibat pandemi benar-benar memburuk sepanjang tahun lalu," katanya dikutip dari thenewdaily.com.au, Senin (17/1/2021).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Berdasarkan data kantor pajak, penjualan bir di pub dan klub selama periode Juli hingga September 2021 menurun 1,09 juta liter dibandingkan dengan periode yang sama pada 2019.

Setelah terpukul penurunan penjualan bir yang siginifikan, pelaku usaha pub masih akan menghadapi tantangan lainnya yaitu kenaikan tarif cukai atas bir yang cukup signifikan. Kenaikan cukai atas bir akan berlaku pada 1 Februari 2022.

Untuk itu, lanjut Preston, asosiasi menyerukan permohonan kepada pemerintah untuk memberikan keringanan tarif cukai bir. Menurutnya, kenaikan tarif cukai bir pada saat ini kurang tepat. Dia juga membandingkan negara-negara lainnya yang justru memberikan keringanan tarif.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

“Negara-negara lain telah mengurangi cukai mereka pada bir untuk meringankan beban usaha pub dan peminum bir," tuturnya.

Di sisi lain, Pemerintah Australia menambah insentif kepada pengembang game dengan anggaran belanja senilai AU$19,6 juta selama dua tahun. Insentif pajak akan diberikan melalui Digital Games Tax Offset (DGTO). (vallen/rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja