IRLANDIA

Negara Ini Perpanjang Tarif PPN 9%, Industri Pariwisata Sambut Baik

Syadesa Anida Herdona | Jumat, 13 Mei 2022 | 14:00 WIB
Negara Ini Perpanjang Tarif PPN 9%, Industri Pariwisata Sambut Baik

Ilustrasi.

DUBLIN, DDTCNews – Pemerintah Irlandia memperpanjang pengenaan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 9% untuk industri pariwisata dan perhotelan hingga akhir Februari 2023. Kabar ini tentu disambut baik oleh pemilik hotel dan penginapan di seluruh penjuru negeri.

Ketua The Irish Hotels Federation (IHF) Denyse Campbell mengatakan tarif PPN sebesar 9% menjadi tarif yang tepat untuk mendukung pemulihan industri pariwisata dan perhotelan. Tarif ini juga memungkinkan memungkinkan kedua sektor tersebut untuk bangkit kembali.

"Kami menyambut baik keputusan pemerintah untuk memperpanjang pengenaan PPN pada sektor pariwisata sebesar 9%. Pelaku bisnis perhotelan dan semua orang di industri pariwisata mengakui dukungan yang diberikan oleh pemerintah selama pandemi,” kata Campbell, dikutip pada Jumat (13/5/2022).

Baca Juga:
Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Campbell menambahkan kebijakan ini memainkan peran penting dalam mempertahankan bisnis hotel dan pariwisata untuk bertahan. Saat ini kedua sektor tersebut tengah bekerja untuk memulihkan mata pencaharian 270.000 orang yang bekerja di industri hotel dan pariwisata sebelum Covid.

"…Memperpanjang tarif PPN pariwisata akan membantu pemulihan yang sedang berlangsung di industri pariwisata setelah babak belur 2 tahun selama pandemi,” tambah Campbell.

Saat ini industri pariwisata domestik dan internasional dikelilingi tantangan pandemi yang tak kunjung usai. Padahal industri ini menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja di seluruh negeri.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Campbell mengatakan dengan meningkatkan tarif PPN menjadi 13,5% seperti yang telah direncanakan akan menjadi kontraproduktif dalam hal daya saing internasional.

“…Mengingat pentingnya daya saing internasional bagi industri kami, kami meminta pemerintah untuk tetap mengenakan tarif PPN pariwisata sebesar 9% di bawah tinjauan yang sangat ketat untuk perpanjangan hingga 2025," tegasnya, dilansir fft. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

Senin, 21 Oktober 2024 | 14:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Menko Ekonomi Turut Koordinasikan Urusan Energi hingga Pariwisata

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja