Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
Akses DDTC News lebih mudah karena semua informasi pajak sekarang ada dalam genggaman Anda.
With less than a month to go before the European Union enacts new consumer privacy laws for its citizens, companies around the world are updating their terms of service agreements to comply.
The European Union’s General Data Protection Regulation (G.D.P.R.) goes into effect on May 25 and is meant to ensure a common set of data rights in the European Union. It requires organizations to notify users as soon as possible of high-risk data breaches that could personally affect them.
Harare, DDTCNews – Zimbabwe mengaku kesulitan membayar gaji pegawai negeri sipilnya, yang memakan porsi 97% dari anggaran tahunan pemerintah di tengah memburuknya perekonomian negara tersebut.
Menteri Keuangan Zimbabwe Patrick Chinamasa merevisi tingkat pertumbuhan dari proyeksi 2,7% menjadi 1,2%. Ia menyebut penurunan tersebut akibat kekeringan yang masih berlangsung, kelangkaan investasi dan krisis uang tunai yang berlangsung lama.
“Perekonomian sedang menghadapi gejolak besar, dan tantangan utama sedang mendera aktivitas ekonomi dan bisnis selama semester pertama tahun ini dibandingkan dengan yang diantisipasi dalam anggaran nasional 2016,” ujarnya saat Saat mempresentasikan anggaran jangka menengah di parlemen, seperti dikutip bbc.com, (8/9).
"Perkiraan tersebut, yang didasarkan pada status quo, menunjuk pada situasi di mana proyeksi pendapatan tidak memenuhi biaya tenaga kerja, tidak menyisakan anggaran untuk belanja operasional dan pemeliharaan serta beberapa proyek besar."
Dia memperkirakan defisit anggaran akan melebihi US$1 juta jika pada akhir tahun jika tren saat ini terus berlanjut. Krisis perekonomian ini juga telah memicu aksi protes terhadap Pemerintahan Presiden Robert Mugabe.
Seperti dilaporkan bbc.com, Zimbabwe tengah dihantam gelombang pasang pembayaran utang. Bunga bank yang melambung tinggi dengan laju perekonomian yang melembam telah mengkibatkan banyak warga kehilangan rumah karena tidak sanggup lagi mencicilnya. (Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.