HANOI, DDTCNews – Vietnam telah menjadi anggota negara ke 100 yang turut bergabung dalam Inklusif Framework (IF) Base Eroion and Profit Shifting (BEPS) yang diusung oleh negara-negara OECD dan G20. Bergabungnya Vietnam dalam IF BEPS sebagai bentuk upaya untuk melawan penghindaran pajak yang saat ini menjadi isu utama dalam dunia perpajakan.
Direktur Jenderal Pajak Vietnam Đặng Ngọc Minh mengatakan bahwa bergabungnya Vietnam menjadi bagian dari IF akan memfasilitasi penerapan standar minimum yang disepakati dan memberi panduan dalam proses peer review di bawah Platform for Collaboration on Tax, yang ditetapkan IMF, OECD, PBB, dan world bank.
“Ini menjadi langkah penting yang diambil oleh negara dalam ranah pajak internasional guna memerangi penghindaran pajak yang saat ini banyak dilakukan oleh perusahaan-perusahaan multinasional,” ungkapnya, Jumat (7/7).
IF didirikan pada bulan Januari 2016, setelah para pemimpin G20 mendesak agar pelaksanaan paket BEPS yang diluncurkan pada bulan Oktober 2015 dapat dilaksanakan secara tepat waktu.
Selain itu, OECD juga diminta untuk mengembangkan kerangka kerja yang lebih inklusif dengan melibatkan negara-negara G20 dan negara-negara non-G20 yang berminat, termasuk negara-negara berkembang.
Vietnam dilansir dalam vietnamnews.vn, juga telah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam Konvensi Multilateral tentang Mutual Administrative Assistance in Tax Matters dan Forum Global tentang Transparansi dan Pertukaran Informasi untuk Tujuan Perpajakan.
“Konvensi multilateral tersebut diwadahi oleh OECD, dan salah satu agendanya adalah memerangi penggelapan pajak (tax evasion). Saat ini sudah 100 negara bergabung dalam konvensi tersebut, kita akan segera menyusul untuk bergabung,” pungkas Minh. (Gfa/Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.