KERJA SAMA KEPABEANAN DAN CUKAI

Negara Asean Bakal Pertukarkan Data Impor Minol, Begini Kata DJBC

Dian Kurniati | Sabtu, 30 September 2023 | 08:00 WIB
Negara Asean Bakal Pertukarkan Data Impor Minol, Begini Kata DJBC

Ilustrasi. Kapolresta Gorontalo Kota Kombes Pol Ade Permana menunjukkan barang bukti minuman beralkohol tanpa izin edar saat rilis hasil Operasi Pekat Otanaha 2023 di Polresta Gorontalo Kota, Kota Gorontalo, Gorontalo, Selasa (22/8/2023). ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/tom.

JAKARTA, DDTCNews - Negara-negara Asean tengah mendiskusikan strategi mengoptimalkan penerimaan cukai, salah satunya melalui pertukaran data soal impor minuman mengandung etil alkohol (MMEA).

Direktur Penerimaan dan Perencanaan Strategis DJBC Muhammad Aflah Farobi mengatakan pertukaran data soal impor MMEA menjadi upaya negara Asean menjaga potensi penerimaan masing-masing. Dengan data yang memadai, diharapkan tidak ada lagi impor MMEA secara ilegal yang tidak dipungut bea masuk dan cukai.

"Kita perlu data itu karena nanti selain dipungut bea masuk, begitu masuk di Indonesia juga diperlukan untuk dipungut cukainya," katanya, dikutip pada Sabtu (30/9/2023).

Baca Juga:
Insentif Kepabeanan Tersalur Rp33,9 Triliun, Begini Dampak ke Ekonomi

Aflah mengatakan DJBC bersama otoritas kepabeanan dan cukai lainnya di Asean masih mendiskusikan rencana pertukaran data soal impor MMEA. Melalui kerja sama ini, dia berharap negara Asean dapat memiliki data lengkap mengenai impor dan ekspor MMEA.

Dia menjelaskan ada sejumlah aspek yang perlu dipersiapkan untuk merealisasikan rencana pertukaran data soal impor MMEA tersebut. Persiapan ini utamanya dari sisi kecocokan sistem teknologi informasi di antara negara Asean lantaran pertukaran datanya direncanakan dalam bentuk elektronik dan otomatis.

"Jangan sampai nanti kalau tidak cocok, sudah dikirim tetapi datanya tidak bisa dibaca," ujarnya.

Baca Juga:
Menkes Malaysia Ungkap Peran Cukai dalam Mereformulasi Minuman Manis

Pertukaran data dan informasi di antara negara Asean telah lebih dulu dilaksanakan di bidang pajak. Sementara untuk rencana kerja sama pertukaran data impor MMEA, mulai dibahas dalam 10th Asean Finance Ministers’ and Central Bank Governors’ Meeting (AFMGM) di Jakarta, Agustus lalu.

Dalam pertemuan ini, negara Asean juga mendorong peningkatan kapasitas di bidang cukai untuk menghadapi tantangan terkait isu cukai internasional di masa depan. Misalnya, mengenai kebijakan cukai untuk peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Insentif Kepabeanan Tersalur Rp33,9 Triliun, Begini Dampak ke Ekonomi

Sabtu, 21 Desember 2024 | 07:30 WIB BEA CUKAI KUDUS

Bea Cukai Gerebek Gudang di Jepara, Ternyata Jadi Pabrik Rokok Ilegal

Jumat, 20 Desember 2024 | 16:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Dorong Pertumbuhan Ekonomi, DJBC Tawarkan Fasilitas Kepabeanan

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra