BELANDA

Muncul Usulan Pengenaan Pajak Daging

Nora Galuh Candra Asmarani | Jumat, 15 November 2019 | 17:25 WIB
Muncul Usulan Pengenaan Pajak Daging Ilustrasi.

AMSTERDAM, DDTCNews – Dutch Party for the Animals mengusulkan pengenaan pajak atas produk daging.

Partai yang membela hak binatang ini memang berkomitmen untuk memerangi krisis iklim secara berkelanjutan. Lammert van Raan yang merupakan anggota partai tersebut berencana mengembangkan usulan pajak daging menjadi undang-undang.

“Belanda adalah pengekspor produk pertanian terbesar kedua dan hal tersebut membuat Belanda berurusan dengan masalah nitrogen dan iklim. Dengan demikian, ini adalah momentum yang sempurna untuk memulai,” ujar van Raan, Kamis (14/11/2019).

Baca Juga:
Perdagangan Karbon Luar Negeri Dimulai, Bursa Karbon Bakal Lebih Ramai

Lebih lanjut, partai ini berharap agar banyak pihak membantu transisi pola konsumsi dari ketergantungan protein hewani. Guna mewujudkan harapannya, partai ini mengusulkan agar pemerintah mengenakan pajak sejak awal proses produksi daging atau sejak hewan disembelih.

“Sangat penting untuk membuat perubahan yang signifikan dari pola konsumsi kita. Sebab, saat ini, kita berada dalam krisis ekologi dan iklim. Salah satu penyebab utamanya adalah konsumsi daging yang sangat besar,” imbuh van Raan.

Badan Penilaian Lingkungan Belanda, sambung dia, juga telah menyerukan pengurangan konsumsi daging secara nasional. Pasalnya, langkah ini adalah satu-satunya cara untuk menjamin keberlanjutan jangka panjang dari sistem pangan.

Baca Juga:
Tren Penerimaan Perpajakan Pemerintah Hindia Belanda 1817-1939

Adapun latar belakang partai ini mengusulkan pajak daging adalah adanya temuan penelitian atas dampak peternakan pada lingkungan. Secara garis besar, hasil penelitian menunjukkan peternakan hewan bertanggung jawab atas sejumlah besar masalah lingkungan, termasuk tingkat emisi gas rumah kaca yang tinggi.

Pada 2018, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui program lingkungannya menyatakan pengurangan konsumsi daging sebagai masalah yang mendesak di dunia. Oleh karena itu, partai ini telah lama menyerukan pajak atas daging.

Namun, proposalnya yang mengusulkan penerapan tarif PPN yang lebih tinggi terus menghadapi keberatan. Padahal, telah banyak negara lain yang mulai memperhatikan atau mengusulkan pajak serupa.

“Kami ingin menggunakan sistem pajak untuk memajaki pemotongan hewan sehingga produsen dan konsumen akan beranjak untuk mengurangi konsumsi daging mereka dan lebih memilih konsumsi nabati,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 25 Januari 2025 | 08:00 WIB PERDAGANGAN KARBON

Perdagangan Karbon Luar Negeri Dimulai, Bursa Karbon Bakal Lebih Ramai

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Tren Penerimaan Perpajakan Pemerintah Hindia Belanda 1817-1939

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:07 WIB PAJAK MINIMUM GLOBAL

Terbaru! Simak Perkembangan Negara yang Terapkan Pajak Minimum Global

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

3 Skema Pengenaan Pajak Minimum Global berdasarkan PMK 136/2024

Rabu, 05 Februari 2025 | 10:45 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Lewat Pengesahan RUU BUMN, BPI Danantara Resmi Dibentuk

Rabu, 05 Februari 2025 | 10:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Perbarui Syarat untuk Jadi Pemeriksa Pajak Daerah