Ilustrasi.
AMSTERDAM, DDTCNews – Pemerintah Belanda berencana menaikkan tarif PPN atas buku, tiket konser, tiket pertandingan olahraga, membership gym, hingga tiket museum dari 9% menjadi 21% mulai 2026.
Menurut pemerintah, peningkatan tarif akan menghasilkan tambahan penerimaan pajak senilai €2,2 miliar per tahun. Dana tersebut akan digunakan untuk mendanai beragam program jaminan sosial dan pembangunan infrastruktur.
"Dengan langkah ini, pemerintah bermaksud meningkatkan pendapatan pajak dan menyederhanakan sistem perpajakan," sebut pemerintah dalam laman resminya, dikutip pada Senin (7/10/2024).
Menanggapi kenaikan tarif tersebut, Dutch Publishers Association menilai buku seharusnya dikenai PPN dengan tarif yang lebih rendah mengingat buku memiliki peran krusial dalam pendidikan dan kebudayaan.
"Peningkatan tarif PPN akan menciptakan beban tambahan yang tak perlu serta memperlebar kesenjangan antara mereka yang mampu dan tidak mampu membeli buku," ujar Chairman of Dutch Publishers Association Johan van Oort seperti dilansir euronews.com.
Sementara itu, Director of Amsterdam Concert Hall Johan Schrijver mengungkapkan tarif PPN atas tiket konser belum perlu dinaikkan mengingat sektor kebudayaan masih belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19.
"Kenaikan tarif PPN berisiko menurunkan jumlah penonton yang sudah kita upayakan saat ini. Jika harga tiket naik, jumlah pengunjung konser akan makin sedikit. Hal ini pada akhirnya akan merugikan seniman-seniman kita," ujar Schrijver.
Partai-partai koalisi pemerintah menyatakan koalisi tetap mendukung rencana kenaikan tarif PPN yang diusulkan pemerintah. Mereka menilai pelaku usaha perlu menciptakan sumber penghasilan baru dalam rangka menekan dampak dari kenaikan tarif PPN.
Menurut partai koalisi, pelaku usaha perlu segera menerapkan digital subscription model untuk meningkatkan penjualan produk digital dalam rangka mengimbangi kenaikan biaya produksi produk fisik. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.