PORTUGAL

Mulai 2022, Portugal Terapkan Lapisan Penghasilan Kena Pajak Baru

Redaksi DDTCNews | Kamis, 14 Oktober 2021 | 13:00 WIB
Mulai 2022, Portugal Terapkan Lapisan Penghasilan Kena Pajak Baru

Ilustrasi.

LISBOA, DDTCNews – Pemerintah Portugal berencana mengubah skema pajak penghasilan pada 2022. Perubahan tersebut akan tertuang dalam Rancangan Undang-Undang Anggaran 2022.

Perdana Menteri Portugal António Costa mengatakan RUU Anggaran 2022 sudah diajukan ke parlemen Portugal. Menurutnya, prioritas pajak 2022 adalah keringanan pajak pada kelas menengah dan dukungan fiskal bagi generasi muda untuk berkembang.

“Krisis yang selama ini terjadi perlu ditangani dengan solidaritas karena potensi perusahaan tutup, pendapatan yang hilang, dan gangguan rantai distribusi internasional yang merugikan perusahaan, masih besar,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (14/10/2021).

Baca Juga:
WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Dalam hal pajak penghasilan orang pribadi, RUU baru menetapkan 9 lapisan penghasilan kena pajak (bracket) bagi orang pribadi. Pertama, wajib pajak berpenghasilan hingga €7.116 atau sekitar Rp116,82 juta per tahun maka dikenai tarif pajak 14,5%.

Kedua, wajib pajak dengan pendapatan €7.116 hingga €10.736 per tahun dikenai tarif pajak 23%. Ketiga, wajib pajak dengan pendapatan €10.736 hingga €15.216 per tahun dikenai tarif pajak 26,5%.

Keempat, wajib pajak dengan pendapatan €15.216 hingga €19.696 per tahun dikenai tarif pajak 28,5%. Kelima, wajib pajak dengan pendapatan €19.696 hingga €25.076 per tahun dikenai tarif pajak 25%.

Baca Juga:
Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Keenam, wajib pajak dengan penghasilan €25.076 hingga €36.757 (setara Rp603 juta) per tahun dikenai tarif pajak 37%. Ketujuh, wajib pajak dengan penghasilan €36.757 hingga €48.033 per tahun dikenai tarif pajak 43,5%.

Kedelapan, wajib pajak dengan penghasilan €48.033 hingga €75.009 per tahun dikenai tarif pajak 45%. Kesembilan, wajib pajak dengan penghasilan lebih dari €75.009 per tahun dikenai tarif pajak 48%.

Untuk diketahui, ketentuan lapisan penghasilan kena pajak yang berlaku di Portugal saat ini hanya 7 lapisan. Meski demikian, tarif PPh terendah dan tarif tertinggi yang dipatok otoritas pajak tetap sama, yaitu 14,5% dan 48%. (rizki/rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja