CHINA

Mobius: Brexit Akan Menguntungkan China

Redaksi DDTCNews | Kamis, 30 Juni 2016 | 16:18 WIB
Mobius: Brexit Akan Menguntungkan China

BEIJING, DDTCNews – Keinginan China untuk miliki pengaruh lebih besar di pasar keuangan global nampaknya akan segera tercapai. Sejalan dengan keputusan hengkangnya Inggris meninggalkan Uni Eropa, pasar investasi Asia dinilai lebih menarik ketimbang Eropa.

Penyataan tersebut diungkapkan oleh Mark Mobius Ketua Eksekutif Templeton Emerging Markets Group. Menurutnya hasil referendum Inggris pekan lalu sempat menggoncangkan pasar keuangan global. Akibatnya, Asia terlihat lebih diminati karena jauh dari pengaruh gejolak keuangan di Eropa.

“Lima tahun dari sekarang, orang-orang akan mengincar investasi di China ketimbang di London atau New York. Jika pusat gravitasi berpindah, maka akan berdampak luar biasa bagi komunitas perbankan dan investor. Brexit akan mempercepat hal ini terjadi,” tukas Mobius.

Baca Juga:
Trump akan Pungut Bea Masuk Menyeluruh, Ritel AS Bersiap Naikkan Harga

Beberapa mitra dagang terbesar China adalah Amerika Serikat (AS), Jepang dan Korea Selatan, dan negara-negara ini menjadi jalan agar mata uang China mendunia. Mata uang China diperkirakan akan masuk ke Special Drawing Rights (SDR) yang ditetapkan oleh International Monetary Fund (IMF) pada Oktober mendatang, menyusul euro, dolar AS, yen, dan poundsterling.

Sementara itu, seperti dilansir Ejin Sight, pemerintah masih berusaha untuk menyatukan tarif yuan lokal dan tarif yuan offshore.

SDR merupakan aset cadangan devisa internasional yang ditetapkan oleh IMF pada 1969 untuk melengkapi cadangan devisa resmi yang diakui negara-negara anggotanya. SDR sendiri diciptakan IMF untuk mendukung sistem nilai tukar tetap pada masa Bretton Woods.

Baca Juga:
Ketentuan Bea Masuk Antidumping Ubin Keramik China, Download di Sini

Negara yang berpartisipasi dalam sistem ini membutuhkan cadangan devisa resmi. Contohnya seperti emas dan mata uang yang diterima secara luas yang dapat digunakan untuk membeli mata uang domestik di pasar valuta asing, guna mempertahankan nilai tukarnya.

Akan tetapi pasokan dari dua aset cadangan devisa resmi, yaitu emas dan dolar AS tidak mencukupi untuk mendukung ekspansi transaksi perdagangan internasional dan perkembangan pasar keuangan yang terjadi. Karenanya komunitas internasional memutuskan untuk menciptakan aset devisa baru di bawah pengawasan IMF.

Penentuan nilai ini diubah ke dalam sebuah indeks yang terdiri dari empat mata uang utama. Saat ini mata uang yang berpengaruh terhadap penentuan nilai SDR adalah euro, yen, poundsterling dan dolar AS. (Amu)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 26 November 2024 | 18:30 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump akan Pungut Bea Masuk Menyeluruh, Ritel AS Bersiap Naikkan Harga

Selasa, 15 Oktober 2024 | 12:07 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS: Neraca Perdagangan Surplus US$3,26 Miliar pada September 2024

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?