KONSENSUS PAJAK GLOBAL

Menuju Implementasi Konsensus Pajak Global, DJP Usulkan 2 Hal Ini

Redaksi DDTCNews | Rabu, 29 Desember 2021 | 10:30 WIB
Menuju Implementasi Konsensus Pajak Global, DJP Usulkan 2 Hal Ini

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews - Ditjen Pajak (DJP) menyampaikan masukan terkait dengan implementasi konsensus global saat menghadiri Forum on Tax Administration (FTA).

Direktur Perpajakan Internasional DJP Mekar Satria Utama mengatakan FTA Plenary Meeting digelar secara virtual dan melibatkan 47 yurisdiksi. Pada pertemuan itu berbagai isu perpajakan dibahas termasuk penerapan konsensus global.

"Sesi kedua pada hari pertama membahas mengenai tantangan administrasi perpajakan terkait penerapan OECD Inclusive Framework’s Two-Pillar Solutions to the Tax Challenges of Digitalisation," katanya dalam keterangan resmi dikutip pada Rabu (29/12/2021).

Baca Juga:
Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Mekar menyampaikan lebih dari 130 negara atau yurisdiksi setuju untuk mendukung komitmen global dalam rangka pemajakan yang adil terhadap digitalisasi ekonomi. Dia mengungkapkan DJP sebagai perwakilan Indonesia mengusulkan beberapa aspek dalam mendukung implementasi konsensus global.

Usulan yang disampaikan antara lain perlunya meningkatkan kepastian dalam sistem perpajakan internasional. Oleh karena itu, opsi Amount A pada Pilar I perlu ditingkatkan untuk mengurangi potensi sengketa perpajakan yang rumit.

Kemudian kerangka hukum tambahan juga diperlukan untuk mendukung penerapan skema pertukaran data atau informasi. Hal tersebut penting dilakukan saat konsensus global melalui Pilar I dan Pilar II berlaku efektif.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

"Pendekatan berdasarkan sistem dan panduan teknis pertukaran informasi penting selama proses tinjauan, tetapi hal ini membutuhkan persetujuan semua anggota Inclusive Framework," terangnya.

Selain itu, aspek lain yang menjadi topik pembahasan terkait dengan mitigasi risiko bidang perpajakan saat kegiatan ekonomi makin terdigitalisasi. Beberapa anggota delegasi menyatakan upaya membangun kepatuhan sukarela menjadi aspek krusial dalam implementasi administrasi perpajakan.

"Commissioner Jérôme Fournel dari Prancis menyajikan paparan mengenai pentingnya reputasi administrasi perpajakan dalam membangun kepercayaan dan kepatuhan sukarela wajib pajak," ujarnya. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan