Ketua KPU Hasyim Asy'ari (tengah) menyampaikan keterangan dalam konferensi pers perkembangan pemungutan dan penghitungan suara pada pemilu 2024, Rabu (14/2/2023). (tangkapan layar Youtube)
JAKARTA, DDTCNews – Publik dapat melihat perkembangan hasil hitung suara pemilu 2024 melalui Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) yang disediakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengatakan proses rekapitulasi sudah menggunakan alat bantu Sirekap. Dapat diakses melalui https://pemilu2024.kpu.go.id, Sirekap menggunakan data dari dokumen formulir C Plano yang difoto dan diunggah Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
“Akan terus diunggah di Sirekap itu hasil foto formulir C, hasil penghitungan suara berbentuk plano. Bisa diakses siapa saja dan bisa di-download siapa saja,” ujar Hasyim dalam konferensi pers perkembangan pemungutan dan penghitungan suara pada pemilu 2024, Rabu (14/2/2023).
Hitung suara yang disediakan dalam Sirekap antara lain pilpres, pileg DPR, pileg DPRD provinsi, pileg DPRD kabupaten/kota, dan pemilu DPD. Publik bisa mengakses data tersebut secara real time sesuai dengan unggahan KPPS.
Khusus untuk pilpres, hingga hari ini (14/2/2024) pukul 21.30 WIB, data yang masuk berasal dari 150.700 tempat pemungutan suara (TPS). Menurut data KPU, jumlah tersebut baru sekitar 18,31% dari total TPS.
Berdasarkan hasil hitung suara sementara hingga pukul 21.30 WIB tersebut, pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul dengan perolehan 56,17%.
Kemudian, posisi kedua paslon nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dengan suara sementara 23,87%. Adapun paslon nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD berada di posisi ketiga dengan jumlah suara sementara 19,96%.
"Saat ini, pengiriman [data rekapitulasi] masih terus berlangsung," imbuh Hasyim.
Hasyim mengatakan walaupun pemungutan suara sudah selesai, kegiatan penghitungan suara dan rekapitulasi suara berjenjang masih berlangsung. KPU, sambungnya, akan terus berusaha menjaga diri untuk bekerja dengan profesional.
“Menjaga integritas dan berusaha bekerja secermat mungkin sehingga dapat akuntabel dan proses penghitungan suara dapat transparan,” katanya.
KPU, sambungnya, juga melihat partisipasi masyarakat yang mendokumentasikan secara langsung melalui media sosial atas hasil penghitungan suara di TPS. Hal ini dinilai cukup membantu sebagai pembanding, termasuk jika ada indikasi manipulasi. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.