Ilustrasi.
PETALING JAYA, DDTCNews – Pemerintah Malaysia mengumumkan perpanjangan periode insentif pembebasan pajak penjualan (sales and service tax/SST) mobil baru dari semula berakhir pada Juni 2021 menjadi Desember 2021.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan perpanjangan periode pemberian insentif tersebut menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meredam dampak ekonomi akibat lockdown total mulai 1 Juni 2021. Dia berharap kebijakan ini dapat membuat sektor otomotif bertahan.
"Kementerian Keuangan diharapkan memberikan perincian lengkap mengenai perpanjangan pembebasan pajak tersebut," katanya, dikutip pada Kamis (3/6/2021).
Muhyiddin mengatakan pembebasan SST berlaku atas mobil baru rakitan lokal. Sementara pada mobil impor, pemerintah memberikan potongan pajak.
Pemerintah memasukkan kebijakan insentif tersebut dalam rencana pemulihan ekonomi bernama Penjana untuk melindungi sektor industri di dalam negeri. Kebijakan itu diumumkan setelah pengusaha meminta dukungan untuk merevitalisasi pasar otomotif.
Adapun pada saat ini, pemerintah menetapkan tarif SST sebesar 10% untuk mobil rakitan lokal dan impor. Dengan insentif tersebut, penjualan mobil rakitan lokal akan bebas pajak, sedangkan mobil impor dikenakan pajak 5%.
Seperti dilansir paultan.org, Malaysia kembali memberlakuan lockdown total pada 1-14 Juni 2021 seiring dengan melonjaknya kasus aktif Covid-19. Pada periode tersebut, layanan pendaftaran kendaraan ikut tutup sehingga masyarakat tetap dapat memanfaatkan insentif ketika perintah mengontrol pergerakan (movement control order/MCO) diperlonggar.
Insentif pajak mobil baru pertama kali diumumkan pada 15 Juni 2020 dan berlaku hingga 31 Desember 2020. Pemerintah kemudian memperpanjang program tersebut hingga 30 Juni 2021 dan kini menjadi 31 Desember 2021. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.