Ilustrasi. (DDTCNews)
JAKARTA, DDTCNews—Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2020 bakal berada pada kisaran -4,2% hingga -5,3%.
Proyeksi itu tertuang dalam laporan LPEM-UI yang bertajuk Indonesia Economic Outlook Kuartal III/2020. Dalam laporannya, LPEM-UI juga memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga akhir tahun ini pada kisaran 0% hingga -1,5%.
"Karena puncak pandemi masih belum pasti, pertumbuhan PDB pada kuartal II/2020 ini diperkirakan akan terkontraksi secara signifikan," tulis LPEM UI dalam laporannya, Selasa (4/8/2020).
Tak bisa dimungkiri, pandemi Covid-19 berdampak sangat besar terhadap perekonomian nasional. Hal ini terbukti saat pertumbuhan ekonomi kuartal I/2020 hanya mencapai 2,97% atau lebih rendah dari konsensus ekonomi sebesar 3,5%-4%.
Kontributor utama PDB, seperti sektor manufaktur, perdagangan grosir dan eceran, sektor konstruksi, dan sektor pertambangan dan penggalian yang menyumbang lebih dari setengah keseluruhan PDB mengalami kontraksi kala itu.
Melemahnya pertumbuhan ekonomi juga diikuti dengan laju konsumsi rumah tangga yang menurun, termasuk inflasi bulanan yang terus menurun dari bulan ke bulan sehingga makin menekan perekonomian nasional.
"Melemahnya permintaan dan gangguan rantai pasok global diperkirakan akan memberikan tekanan lebih lanjut pada perekonomian kuartal II/2020 dan kuartal/III 2020," tulis LPEM UI.
Melemahnya permintaan juga selaras dengan rata-rata indeks keyakinan konsumen (IKK) pada kuartal II/2020 yang berada pada level pesimistis dengan skor 82. Skor tersebut juga menunjukkan konsumsi akan menurun tajam pada kuartal II/2020.
Namun, pemerintah tidak tinggal diam. Untuk mencegah penurunan konsumsi, pemerintah menggelontorkan stimulus berupa jaring pengaman sosial yang diberikan kepada kelompok rentan miskin. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.