AMERIKA SERIKAT

Lobi Biden, Tarif Pajak Korporasi Diusulkan Hanya 25%

Muhamad Wildan | Senin, 19 April 2021 | 14:00 WIB
Lobi Biden, Tarif Pajak Korporasi Diusulkan Hanya 25%

Presiden AS Joe Biden. ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Barria/FOC/djo

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Sebagian anggota Senat AS dari Partai Demokrat dan korporasi berpandangan kenaikan tarif pajak korporasi hingga 28% terlalu tinggi dan mengusulkan kenaikan tarif sebesar 25%.

Beberapa anggota Senat AS dan korporasi berpandangan tarif pajak sebaiknya dinaikkan dari 21% menjadi 25%, bukan sebesar 28% seperti yang direncanakan oleh Presiden AS Joe Biden sejak masa kampanye tahun lalu.

"Kami tidak menyukainya [kenaikan pajak], tetapi kami mengekspektasikan tarif naik menjadi 25%. Bila demikian, kami anggap itu sebagai keberhasilan lobi," kata seorang pelobi yang mewakiliki kepentingan salah satu korporasi sektor energi AS, Senin (19/4/2021).

Baca Juga:
Trump Ancam BRICS dengan Bea Masuk 100 Persen, Ternyata Ini Sebabnya

Menurut pelobi tersebut, tarif pajak korporasi sebesar 25% adalah titik temu atas perbedaan antara pelaku usaha yang menolak kenaikan tarif dan beberapa anggota parlemen dari Partai Demokrat yang mendukung kenaikan tarif pajak hingga 28%.

Di lingkungan Senat AS, setidaknya sudah ada dua senator Partai Demokrat yang tidak mau merestui kenaikan tarif pajak korporasi sampai dengan 28% dan hanya mendukung kenaikan tarif menjadi 25% saja.

Senator AS dari Partai Demokrat Joe Manchin mengatakan tarif pajak korporasi sebaiknya hanya sebesar 25% sesuai dengan tarif rata-rata pajak korporasi secara global. "Itu rata-rata secara global dan setiap korporasi pasti memandang tarif tersebut cukup adil," tuturnya.

Baca Juga:
Anggota Parlemen Usul Tarif PPh Badan Dipangkas, Ini Kata Wakil PM

Seperti dilansir businessinsider.com, senator Partai Demokrat yang juga memandang tarif 28% terlalu tinggi adalah Mark Warner. Warner mengaku dirinya telah menyampaikan beberapa catatannya kepada Gedung Putih.

Untuk diketahui, porsi kursi yang dikuasai oleh masing-masing partai di Senat AS pada periode ini tercatat terbagi rata. Partai Demokrat dan Partai Republik tercatat sama-sama memiliki 50 kursi dari 100 kursi Senat AS.

Dengan demikian, jika terdapat 1 saja anggota Senat AS dari Partai Demokrat yang menolak usulan Biden maka tarif baru tersebut tidak bisa direalisasikan. Artinya, Biden memerlukan dukungan penuh dari partainya sendiri sehingga diperlukan kompromi di internal partai. (rig)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra