Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde.
BRUSSELS, DDTCNews – Dewan Eropa mengonfirmasi penunjukan Christine Lagarde sebagai Presiden Bank Sentral Eropa (European Cenral Bank/ECB) pada 1 November 2019. Lagarde akan menggantikan Mario Draghi sebagai presiden Bank Sentral Eropa untuk masa jabatan selama 8 tahun. “Terimakasih kepada para pemimpin Eropa yang mengangkat saya sebagai Presiden ECB. Saya berharap bisa bekerja sama dengan para staf di ECB supaya bisa menjaga harga kawasan euro yang stabil bank,” ungkap Lagarde di Twitter, Jumat (18/20/2019) Pada 2 Juli lalu, para pemimpin Eropa telah berkumpul di Brussels dan mencalonkan Lagarde sebagai kandidat untuk menjadi Presiden Bank Sentral Eropa. Selanjutnya Dewan Ekonomi Eropa merilis rekomendasi resmi pengangkatan Lagarde sebagai kandidat presiden Bank Sentral Eropa pada 9 Juli. Lagarde yang kini menjabat Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional lahir di Paris pada 1956 dan menyelesaikan sekolahnya di Le Harve dan Holton-Arms School di Amerika Serikat. Ia lulus dari sekolah hukum Universitas Paris X dan meriah master dari Institut Ilmu Politik di Aix-en-Provence. Setelah itu, Legarde diterima sebagai pengacara di Paris Bar dan bergabung sebagai seorang rekanan di firma hukum internasional milik Baker McKenzie. Kemudian ia bergabung menjadi anggota komite eksekutif satu perusahaan pada 1995 dan menjadi ketua komite eksekutif global 4 tahun berselang. Legarde bergabung dengan Pemerintah Prancis pada Juni 2005 sebagai Menteri Perdagangan Luar Negeri, lalu pada Juni 2007 menjadi wanita pertama yang menjadi menteri keuangan di G8 dan direktur pelaksana IMF wanita pertama ke -11 pada 5 Juli 2011. Ia juga pernah mendapatkan gelar Menteri Keuangan Terbaik di Zona Euro oleh Financial Times pada 16 November 2009 dan menduduki peringkat ke-5 perempuan paling berkuasa di dunia menurut majalah Forbes pada tahun 2014. Merespons penunjukan Lagarde ini, Kepala Ekonom Gluskin Sheff + Associate Inc David Rosenberg mengatakan hal ini berarti serangan kebijakan Draghi akan bertahan. “Euro harus dijual dan dengan harga lebih rendah jika itu memungkinkan,” cuitnya di Twitter. (MG-avo/Bsi)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.