PMK 2/2022

Kemenkeu Rilis Perincian DBH Cukai Rokok, Jatim Dapat Paling Banyak

Muhamad Wildan | Senin, 24 Januari 2022 | 14:35 WIB
Kemenkeu Rilis Perincian DBH Cukai Rokok, Jatim Dapat Paling Banyak

Ilustrasi. Buruh tani merawat tanaman tembakau di Sekejengkol, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (12/1/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan memerinci pembagian dana bagi hasil (DBH) cukai hasil tembakau (CHT) untuk tahun ini.

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 2/2022, DBH CHT yang diterima pemda pada tahun ini mencapai Rp3,87 triliun. Angka ini naik 11,3% bila dibandingkan dengan tahun lalu yang senilai Rp3,47 triliun.

"Rincian DBH CHT tahun anggaran 2022 ... menurut daerah provinsi/kabupaten/kota tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari peraturan menteri ini," bunyi Pasal 1 ayat (2) PMK 2/2022, dikutip Senin (24/1/2022).

Baca Juga:
Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Jawa Timur tercatat sebagai daerah penerima porsi DBH CHT yang jauh lebih besar dibandingkan dengan daerah lain. Pemda di Jawa Timur pada tahun ini mendapatkan DBH CHT senilai Rp2,14 triliun.

Provinsi Jawa Timur mendapatkan DBH CHT senilai Rp642,59 miliar, lebih tinggi dibandingkan dengan DBH CHT yang diterima oleh provinsi-provinsi lainnya.

Adapun kabupaten/kota yang mendapatkan DBH CHT terbesar adalah Kabupaten Pasuruan. Pada tahun ini, DBH CHT yang diterima oleh kabupaten tersebut mencapai Rp195,19 miliar.

Baca Juga:
Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

Sebagaimana diatur pada PMK 215/2021, DBH CHT harus digunakan untuk mendanai 5 jenis program yakni peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai, dan/atau pemberantasan BKC ilegal.

Sebesar 50% dari DBH CHT wajib digunakan untuk kegiatan di bidang kesejahteraan rakyat, yakni program peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri untuk mendukung kesejahteraan masyarakat, dan pembinaan lingkungan sosial di bidang kesejahteraan rakyat.

Adapun 40% dari DBH CHT wajib digunakan untuk belanja di bidang kesehatan, sedangkan 10% sisanya wajib digunakan untuk mendukung penegakan hukum. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 20:00 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Jual Rokok Eceran, Apakah Pedagang Wajib Punya NPPBKC?

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 15:30 WIB BEA CUKAI JAKARTA

Gandeng Satpol PP DKI, Bea Cukai Amankan Jutaan Rokok Ilegal

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Efisiensi Logistik, Pemerintah Kombinaskan INSW dan NLE

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 09:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Asistensi Fasilitas Kepabeanan, DJBC Beri Pelatihan Soal IT Inventory 

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN