ITALIA

Kejahatan Pajak di Negara Ini Terus Meningkat

Redaksi DDTCNews | Jumat, 08 Desember 2017 | 15:30 WIB
Kejahatan Pajak di Negara Ini Terus Meningkat

ROMA, DDTCNews – Kasus kejahatan pajak meningkat di Italia. Kasus yang paling memprihatinkan adalah kasus kecurangan di sektor PPN.

“Penghindaran PPN di Italia meningkat sebesar 5,5 miliar euro pada tahun 2016, atau meningkat 10,8% dari tahun 2015,” kata Menteri Ekonomi dan Keuangan Pier Carlo Padoan dilansir Tax Notes International.

Dalam sebuah acara untuk menghormati Garda Keuangan Italia, dia mengatakan salah satu prestasi lembaga yang berada di bawah kewenangan Kementerian Ekonomi dan Keuangan Italia ini telah mengumpulkan 6,3 miliar euro. Angka ini berasal dari wajib pajak yang tidak melaporkan penghasilannya.

Baca Juga:
Minta Rakyat Bayar Pajak, Presiden Marcos Janji Kejar yang Tak Patuh

Namun, meningkatnya penipuan PPN pada tahun 2016 ini menjadi peringatan bagi lembaga yang dipimpinnya. Pasalnya, angka penipuan pajak di Italia cenderung menurun pada tahun-tahun sebelumnya.

“Italia mengumpulkan rata-rata setoran pajak sebesar 107,7 miliar euro. Meskipun itu lebih sedikit dari capaian pada periode 2012-2014. Tapi, tingkat penghindaran pajak menurun pada tahun 2014 dan 2015, ” ungkap Pandoan.

Lembaga dengan nama resmi Guardia di Finanza ini terus berfokus untuk memberantas penghindaran pajak yang paling merugikan keuangan negara yakni penipuan PPN dengan skema carousel, pelanggaran dalam transfer dana dan properti lintas negara.

Baca Juga:
Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Menyikapi meningkatnya penipuan dan penghindaran pajak, Pandoan mengatakan sejumlah penguatan diperlukan. Salah sutunya ialah peningkatan anggaran untuk Garda Keuangan tahun 2018 dan perbaikan mekanisme kontrol terkait aktivitas ekonomi yang melibatkan instrumen PPN.

“Aktivitas underground economy bernilai 190 miliar euro pada tahun 2015. Dalam angka tersebut, aktivitas ilegal mewakili lebih dari 17 miliar euro dan aktivitas penipuan PPN telah mencapai dimensi yang mengkhawatirkan,” tutupnya.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 30 Januari 2025 | 17:55 WIB PAJAK INTERNASIONAL

Penghindaran Pajak Lebih Rugikan Negara Berkembang daripada yang Maju

Kamis, 19 Desember 2024 | 12:00 WIB PENGAWASAN PAJAK

Fokusnya ke Restitusi, Pemeriksaan Tak Optimal Lacak Pengelakan Pajak

Selasa, 17 Desember 2024 | 14:00 WIB LAPORAN WORLD BANK

Survei World Bank Catat 1 dari 4 Perusahaan Indonesia Mengelak Pajak

BERITA PILIHAN
Rabu, 05 Februari 2025 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pengecer Boleh Jualan Lagi, UMKM Dijamin Tetap Dapat Pasokan Elpiji

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:11 WIB KONSULTASI CORETAX

Kendala NIK Tidak Valid di Coretax DJP, Bagaimana Cara Mengatasinya?

Rabu, 05 Februari 2025 | 14:00 WIB AMERIKA SERIKAT

Trump Tunda Bea Masuk 25 Persen untuk Produk Asal Kanada dan Meksiko

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Selain Belanja Online, CN Dipakai untuk Barang Jamaah Haji dan Hadiah

Rabu, 05 Februari 2025 | 12:07 WIB PERTUMBUHAN EKONOMI 2024

Mobilitas Penduduk Meningkat, Konsumsi Rumah Tangga 2024 Tumbuh 4,94%

Rabu, 05 Februari 2025 | 11:25 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

BPS Umumkan Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,03 Persen