AMERIKA SERIKAT

Kebijakan Direvisi Lagi, Cukai Rokok Urung Naik

Redaksi DDTCNews | Rabu, 03 November 2021 | 14:00 WIB
Kebijakan Direvisi Lagi, Cukai Rokok Urung Naik

Presiden Amerika Serikat Joe Biden melepas masker pelindung sebelum berbicara tentang varian Delta dan usaha pemerintahannya untuk meningkatkan jumlah vaksinasi, dari State Dining Room Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, Kamis (9/9/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/aww/cfo

WASHINGTON D.C., DDTCNews – Penghapusan usulan kenaikan tarif cukai tembakau dalam proposal ekonomi Biden disambut baik oleh pelaku industri.

Kendati begitu, menurut analis Barclays, Jain Gaurav, masih ada peluang tarif cukai tembaku kembali diajukan pemerintah di masa depan.

Rencana kenaikan tarif cukai sebelumnya masuk dalam proposal ekonomi Presiden AS, Joe Biden. Namun, nominal alokasi anggaran dalam proposal kini sudah dipangkas cukup signifikan, dari US3,5 triliun menjadi US$1,5 triliun.

Baca Juga:
Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Baik pengusaha, parlemen, dan pemerintah masih terus merampungkan negosiasi untuk menunda kenaikan pajak, termasuk cukai tembakau.

"Namun, kami tidak mengharapkan penurunan total dari rencana kenaikan pajak tembakau," ungkap Jain dalam journalnow.com, Rabu (3/11/2021).

Sebagai informasi, program ekonomi yang diusung Joe Biden berjuluk 'Build Back Better' mengusulkan kenaikan tarif cukai setidaknya US$2,02 per bungkus. Kenaikan sengaja didesain untuk membuat tarif seluruh produk tembakau setara, termasuk rokok tradisional.

Baca Juga:
Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Dengan demikian, UU Keadilan Pajak Tembakau tidak hanya menargetkan cukai atas rokok tradisional, melainkan seluruh produk tembakau.

Di saat yang bersamaan, FDA atau BPOM Amerika Serikat baru saja memperketat regulasi pembuatan rokok elektrik. Aturan baru ini diprediksi akan berimbas pada penurunan pembelian rokok elektrik.

Kombinasi kebijakan penyetaraan tarif cukai dan aturan baru terkait rokok elektrik diproyeksikan berujung pada peningkatan konsumsi rokok tradisional. Dilansir dari Tax Foundation, kenaikan cukai diperkirakan bisa meningkatkan penerimaan hingga $112 miliar selama 10 tahun. (sap)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 25 Desember 2024 | 09:30 WIB THAILAND

Negara Tetangga Ini Bakal Bebaskan Hutan Mangrove dari Pajak

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?