Ilustrasi. Seorang pekerja menunjukkan kartu ATM dan uang saat menerima Bantuan Subsidi Upah (BSU) di halaman PT Perusahaan Industri Ceres, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/9/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/wsj.
JAKARTA, DDTCNews - Realisasi belanja negara per akhir tahun 2021 diyakini bisa tembus 95% dari target, Rp2.750 triliun. Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan terdapat beberapa belanja yang akan terealisasi cukup tinggi pada akhir tahun.
"Ada beberapa inisiatif untuk menangani kemiskinan ekstrem yang akan menambah belanja pemerintah pusat di akhir tahun. Kami perkirakan bisa sedikit di atas 95% [dari target]," ujar Isa, Kamis (25/11/2021).
Belanja untuk penanganan kemiskinan ekstrem akan berkontribusi besar terhadap belanja bantuan sosial (bansos).
Lebih lanjut, Isa juga mengatakan masih terdapat beberapa klaim perawatan pasien Covid-19 yang masih belum dibayarkan. Vaksinasi dan percepatan penanganan kesehatan di daerah juga akan meningkatkan realisasi belanja.
Isa mengatakan per Oktober 2021 juga terdapat beberapa jenis subsidi yang belum dibayarkan oleh pemerintah. Terdapat pula kegiatan infrastruktur yang sudah diselesaikan pembangunannya, tapi pembayarannya masih akan dilakukan pada akhir tahun.
Untuk diketahui, per Oktober 2021 tercatat realisasi belanja negara masih mencapai Rp2.058,9 triliun atau 74,9% dari target. Belanja negara tercatat hanya tumbuh 0,8% bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Belanja pemerintah pusat tercatat mencapai Rp1.416,2 triliun atau terealisasi 72,5% dari target sebesar Rp1.954,5 triliun. Adapun realisasi transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mencapai Rp642,6 triliun atau 80,8% dari target. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.