PERSAINGAN EKONOMI

Jokowi: Sengitnya Perebutan Kue Ekonomi Antarnegara

Redaksi DDTCNews | Jumat, 09 September 2016 | 12:31 WIB
 Jokowi: Sengitnya Perebutan Kue Ekonomi Antarnegara

Presiden Jokowi memberikan pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (9/9) pagi. (Foto: Setkab)

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekakankan kepada semua pihak untuk berfokus pada apa yang menjadi core economy dan core business Indonesia saat ini. Hal ini diungkapkannya saat memimpin sidang kabinet paripurna di Instana Negara, Jakarta, Jumat (9/9).

Jokowi yang baru saja kembali dari kunjungan kerja luar negeri sejak Jumat (2/9) lalu itu mengatakan saat ini negara-negara di dunia nampak sudah siap untuk berlomba-lomba memenangkan persaingan ekonomi global yang semakin kompetitif.

“Betapa nanti pertarungan antar negara dalam hal perebutan kue ekonomi, baik berupa investasi, baik berupa arus uang masuk, arus modal masuk itu, sangat sengit, sangat sengit sekali,” ujarnya, Jumat (9/9).

Baca Juga:
Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Jokowi meyakini dengan core economy dan core business yang jelas, Indonesia akan bisa mengambil posisi untuk membangun diferensiasi negara.

“Kita bisa membangun brand negara, sehingga mudah kita menyelesaikan persoalan – persoalan dan tanpa harus kita kejar-kejaran apalgi kalah bersaing,” tambahnya.

Dalam sidang kabinet ini, Jokowi meminta Wakil Presiden Jusuf Kalla menceritakan perjalanan ekonomi dimulai dari saat Indonesia merdeka.

Baca Juga:
Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

“Akan kita lihat sebetulnya, terletak di mana yang harus diperbaiki, di mana yang harus kita waspadai,” pungkasnya seperti dikutip laman Sekretariat Kabinet.

Selain membahas hasil kunjungan kerja di Tiongkok dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G-20 dan ASEAN Summit di Laos, sidang juga akan membahas evaluasi kebijakan ekonomi. (Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 21 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN INVESTASI

Tumbuhkan Ekonomi 8 Persen, RI Butuh Investasi Rp13.000 Triliun

Kamis, 19 Desember 2024 | 13:47 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Prabowo Akui Ekonomi Indonesia Belum Tumbuh Secara Merata

Selasa, 10 Desember 2024 | 16:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tingkatkan Peran KEK, Airlangga: RI Perlu Contoh China dan Vietnam

Rabu, 04 Desember 2024 | 18:00 WIB KEBIJAKAN EKONOMI

OECD Perkirakan Ekonomi Indonesia hingga 2026 Hanya Tumbuh 5 Persen

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 14:30 WIB KPP PRATAMA BENGKULU SATU

Mobil Rp200 Juta Disita KPP, Bakal Dilelang Kalau Utang Tak Dilunasi

Kamis, 26 Desember 2024 | 14:00 WIB KILAS BALIK 2024

Februari 2024: Wajib Pajak Bereaksi karena Potongan PPh 21 Lebih Besar

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:30 WIB CORETAX SYSTEM

Jelang Coretax Diterapkan, PKP Bakal Perlu Bikin Sertel Baru

Kamis, 26 Desember 2024 | 13:00 WIB PROVINSI JAWA TIMUR

Opsen Berlaku 2025, Pemprov Turunkan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan

Kamis, 26 Desember 2024 | 12:30 WIB ADMINISTRASI PAJAK

PKP Risiko Rendah Diterbitkan SKPKB, Kena Sanksi Kenaikan atau Bunga?

Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?