PEREKONOMIAN INDONESIA

Jokowi: Sangat Sulit Negara Bertahan dengan Pertumbuhan Ekonomi 5%

Dian Kurniati | Rabu, 10 Juli 2024 | 12:03 WIB
Jokowi: Sangat Sulit Negara Bertahan dengan Pertumbuhan Ekonomi 5%

Presiden Jokowi.

JAKARTA, DDTCNews - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai semua negara sedang dihadapkan pada tantangan perlambatan pertumbuhan ekonomi.

Jokowi mengatakan pandemi Covid-19 yang diikuti dengan dinamika geopolitik telah menghambat aktivitas ekonomi dunia. Menurutnya, Indonesia menjadi salah satu negara yang mampu menjaga pertumbuhan ekonominya di atas 5%.

"Sangat sulit sekarang ini negara-negara bertahan dengan growth di atas 5%," katanya dalam Rakernas XVI Apkasi, Rabu (10/7/2024).

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Jokowi mengatakan tantangan ekonomi terus berdatangan dalam 5 tahun terakhir. Pada periode tersebut, dunia dihadapkan pada pandemi, perang, serta krisis perubahan iklim.

Meski demikian, Indonesia mampu bertahan dari tantangan tersebut. Hal itu salah satunya tecermin dari pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11% Pada kuartal I/2024.

Kemudian, inflasi di Indonesia juga terkendali di level 2,5% pada Juni 2024. Menurutnya, pengendalian inflasi ini dilaksanakan dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, termasuk kepala daerah.

Baca Juga:
Pemerintah Ungkap Stabilitas Keuangan Kuartal III/2024 Tetap Terjaga 

"Coba lihat Argentina berapa? Turki inflasinya berapa? Bapak-Ibu cek, mengerikan sekali angkanya," ujarnya.

Jokowi menambahkan pertumbuhan ekonomi perlu dijaga salah satunya dengan menyediakan pelayanan publik dan mobilitas yang cepat. Menurutnya, kecepatan ini akan menjadi kunci Indonesia memenangkan kompetisi dengan negara lain.

Melalui UU APBN 2024, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2%. Kemenkeu pun memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2024 akan berkisar 5% hingga 5,2%.

Sementara soal inflasi, pada UU APBN 2024 ditargetkan sebesar 2,8%. Adapun proyeksi pada akhir tahun berkisar 2,7% hingga 3,2%. (sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 12:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Pemerintah Ungkap Stabilitas Keuangan Kuartal III/2024 Tetap Terjaga 

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Rabu, 16 Oktober 2024 | 12:00 WIB KILAS BALIK PERPAJAKAN 2014-2024

Satu Dekade Kebijakan Perpajakan Jokowi

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja