PEREKONOMIAN INDONESIA

Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2020 Minus 4,3%

Dian Kurniati | Kamis, 16 Juli 2020 | 14:39 WIB
Jokowi Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II/2020 Minus 4,3%

Presiden Joko Widodo (kiri). ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/aww.

JAKARTA, DDTCNews—Presiden Joko Widodo (Jokowi) memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II/2020 akan terkontraksi 4,3% atau lebih dalam dari perkiraan sebelumnya yang -3,8%.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam rapat bersama para gubernur di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (15/7/2020). Menurut Jokowi, pandemi virus Corona telah menyebabkan tekanan berat pada perekonomian, terutama pada kuartal II/2020.

“Kuartal kedua pertumbuhannya kemungkinan kita bisa minus ke 4,3 persen,” kata Jokowi, dikutip dari Setkab.

Baca Juga:
Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah, Download di Sini

Jokowi menilai proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut masih tergolong baik karena pemerintah tidak memberlakukan karantina wilayah atau lockdown yang menutup total semua aktivitas masyarakat.

Bila kebijakan lockdown ditempuh, Presiden menyatakan pertumbuhan ekonomi kuartal II/2020 diprediksi bakal terkontraksi hingga 17% dari sebelumnya tumbuh 2,97% pada kuartal I/2020.

Oleh karena itu, Jokowi menginginkan segera terjadi perbaikan ekonomi pada kuartal III. Menurutnya, semua level pemerintahan harus memikirkan strategi untuk menyelesaikan pandemi sekaligus menyelamatkan perekonomian.

Baca Juga:
DPP Belum Sesuai PMK 11/2025, Perlukah PKP Bikin Faktur Pengganti?

"Saya minta pada para gubernur, dua-duanya ini harus betul-betul gas dan remnya diatur betul," ujar Jokowi.

Salah satu cara yang ditempuh untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal III adalah meningkatkan konsumsi terutama belanja pemerintah. Hingga saat ini, rata-rata serapan belanja APBD baru di kisaran 16% hingga 45%. Selain itu, pemda juga bisa menggunakan dana pemda yang mengendap di bank yang total saat ini sekitar Rp170 triliun.

Jokowi menambahkan kontraksi pertumbuhan ekonomi juga dialami oleh semua negara di dunia. IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini minus 2,5%, sedangkan Bank Dunia memproyeksikan minus 5%.

Sementara itu, Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) berkali-kali mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi globalnya, hingga akhirnya mematok angka minus 7,6%. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 12 Februari 2025 | 17:00 WIB PMK 7/2025

Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah, Download di Sini

Rabu, 12 Februari 2025 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

DPP Belum Sesuai PMK 11/2025, Perlukah PKP Bikin Faktur Pengganti?

Rabu, 12 Februari 2025 | 11:04 WIB CORETAX SYSTEM

Banyak Keluhan terkait Coretax, Ombudsman Ingatkan DJP Soal Ini

BERITA PILIHAN
Rabu, 12 Februari 2025 | 19:30 WIB KELAS PPH PASAL 21 (7)

Dasar Pengenaan-Pemotongan PPh 21 Pasca Tarif Efektif Rata-Rata (TER)

Rabu, 12 Februari 2025 | 19:21 WIB KABUPATEN BANYUMAS

Optimalkan Penerimaan, Pemda Adakan Pemutihan Pajak Bumi dan Bangunan

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:37 WIB KEBIJAKAN ENERGI

Tiga Jurus Bahlil Naikkan Lifting Minyak, Termasuk Aktifkan Sumur Tua

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:17 WIB KEBIJAKAN BEA CUKAI

Beri Asistensi, DJBC Harap Perusahaan Bisa Pertahankan Status AEO

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:01 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax Masih Terkendala, Batas Upload Faktur Pajak Tetap Tanggal 15

Rabu, 12 Februari 2025 | 17:00 WIB PMK 7/2025

Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah, Download di Sini

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:30 WIB KABUPATEN PROBOLINGGO

Sebar SPPT Lebih Cepat, Pemkab Imbau WP Segera Bayar Tagihan PBB

Rabu, 12 Februari 2025 | 15:00 WIB KABUPATEN BANGKA BELITUNG

Pemda Ini Tegaskan Tambang Ilegal Tetap Harus Bayar Pajak Daerah