Presiden Joko Widodo dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI Ke-77, Selasa (16/8/2022).
JAKARTA, DDTCNews - Program hilirisasi nikel yang dilaksanakan pemerintah telah meningkatkan kinerja ekspor besi baja Indonesia sampai dengan 18 kali lipat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ekspor besi baja pada 2014 hanya senilai Rp16 triliun. Berkat hilirisasi nikel, ekspor besi baja tercatat naik menjadi Rp306 triliun. Pada tahun ini, ekspor besi baja ditargetkan bisa mencapai Rp440 triliun.
"Selain penerimaan pajak, devisa negara juga meningkat sehingga kurs rupiah dapat lebih stabil," katanya dalam Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka HUT Kemerdekaan RI Ke-77, Selasa (16/8/2022).
Jokowi menjelaskan Indonesia sedang berupaya untuk menjadi produsen utama dalam rantai pasok baterai lithium global. Produsen mobil listrik dari Asia, Eropa, dan Amerika telah didorong untuk berinvestasi di Indonesia.
Setelah nikel, lanjut presiden, Indonesia juga akan mendorong hilirisasi bauksit, tembaga, sampai dengan timah. Dia berharap nilai tambah dari SDA dapat dimaksimalkan di dalam negeri untuk mendukung kepentingan nasional.
"Kita harus membangun ekosistem industri di dalam negeri yang terintegrasi, yang akan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia," ujarnya.
Presiden juga meyakini program hilirisasi yang tengah dilakukan tersebut akan membuka lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan kinerja ekspor, menghasilkan devisa, dan meningkatkan pendapatan negara.
"Ini [hilirisasi] akan membuka lapangan kerja, meningkatkan ekspor, devisa, pendapatan negara, serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi," tuturnya. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.