EKONOMI RI

Jokowi: 2018, Tahun Konsolidasi Ekonomi

Redaksi DDTCNews | Senin, 03 Desember 2018 | 09:59 WIB
Jokowi: 2018, Tahun Konsolidasi Ekonomi

JAKARTA, DDTCNews – Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pandangannya terkait perekonomian nasional pada 2018. Konsolidasi menjadi kata kunci dalam menggambarkan jalannya ekonomi tahun ini.

Hal tersebut diungkapkan dalam forum CEO Networking 2018 yang menyebutkan ekonomi nasional berjalan stabil, meskipun berlangsung di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global.

"Mungkin dalam satu tahun belakangan ini konsolidasi sektor fiskal, moneter, pelaku usaha, industri dan pasar itu berjalan dengan baik," katanya, Senin (3/12/2018).

Baca Juga:
Malaysia Umumkan Insentif Pajak di KEK Johor-Singapura, Ini Skemanya

Konsolidasi tersebut diungkapkan Jokowi dalam upaya untuk menekan defisit transaksi berjalan/current account deficit (CAD). Bauran kebijakan fiskal dan moneter terus dilakukan untuk menjaga CAD tidak semakin melebar.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyatakan dari sisi kebijakan fiskal, konsolidasi diterjemahkan dengan pengelolaan anggaran yang kredibel dan hati-hati. Pada saat yang sama hilirisasi industri terus dilakukan agar aktivitas produksi tidak bergantung pada impor bahan baku.

"Kita tahu kita kaya sumber daya alam dan kuncinya adalah industrilisasi dan hilirisasi. Kita tahu tapi kita tidak pernah mengerjakan itu," ungkapnya.

Baca Juga:
Digitalisasi Ekonomi Indonesia, DEN Dukung Implementasi Coretax

Kebijakan ini menurutnya dapat segera dieksekusi, pasalnya Indonesia mempunyai sumber daya alam untuk mendukung hilirisasi induastri. Oleh karena itu insentif fiskal diberikan untuk memacu hilirisasi industri nasional.

Fasilitas libur pajak badan menjadi sarana untuk menarik minat pelaku usaha masuk berinvestasi, sehingga dalam jangka menengah panjang dapat mengurangi beban dalam neraca dagang dan kepada defisit transaksi berjalan.

"Subtitusi impor kita buka untuk tekan CAD. Insentif kita berikan misalnya untuk petrokimia kita berikan tax holiday," tandasnya. (Amu)


Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 09 Januari 2025 | 15:30 WIB CORETAX SYSTEM

Digitalisasi Ekonomi Indonesia, DEN Dukung Implementasi Coretax

Kamis, 09 Januari 2025 | 15:00 WIB KINERJA MONETER

Efek Pajak hingga Utang, Cadangan Devisa Naik Jadi US$155,7 Miliar

Rabu, 08 Januari 2025 | 12:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

DEN Ungkap Alasan Diskon Listrik Diberikan Saat Ada Kenaikan Tarif PPN

BERITA PILIHAN
Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:30 WIB PMK 132/2024

Jaga Keamanan Laut, Kemenkeu Atur Pembentukan Subpangkalan Operasi

Sabtu, 11 Januari 2025 | 09:00 WIB KERJA SAMA INTERNASIONAL

Tak Perlu Takut Ancaman Trump, DEN Beberkan Manfaatkan RI Gabung BRICS

Sabtu, 11 Januari 2025 | 08:45 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Harga Eceran Rokok Naik Tapi Cukai Tak Naik, Downtrading Bisa Ditekan

Sabtu, 11 Januari 2025 | 08:00 WIB CORETAX SYSTEM

Validasi Foto pada Coretax Gagal Terus, Harus Bagaimana?

Jumat, 10 Januari 2025 | 20:35 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Cukai Minuman Manis Paling Cepat Diterapkan di Semester II/2025

Jumat, 10 Januari 2025 | 20:15 WIB KEBIJAKAN CUKAI

Ini Alasan Pemerintah Tak Masukkan Target Cukai Plastik di APBN 2025

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:30 WIB CORETAX SYSTEM

DJP Beberkan Jumlah WP yang Sudah Berhasil Bikin Faktur Lewat Coretax

Jumat, 10 Januari 2025 | 17:00 WIB KEMENTERIAN KEUANGAN

Tangani PNBP, Kemenkeu akan Bentuk Dua Direktorat Baru