SIDANG TAHUNAN MPR

Ini Masalah Ekonomi yang Disinggung Zulkifli

Redaksi DDTCNews | Kamis, 16 Agustus 2018 | 11:48 WIB
Ini Masalah Ekonomi yang Disinggung Zulkifli

JAKARTA, DDTCNews - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menyinggung soal dinamika ekonomi terkini, mulai ketimpangan ekonomi yang dialami masyarakat hingga polemik terkait utang.

Hal tersebut diungkapkannya saat membuka Sidang Tahunan MPR, sebelum mendengar pidato kenegaraan dari Presiden Joko Widodo menjelang HUT Kemerdekaan ke 73 Republik Indonesia, Kamis (16/8/2018).

Terkait dengan ketimpangan, pihaknya melihat masih banyaknya golongan masyarakat miskin dan hampir miskin meskipun ada penurunan rasio gini. Seperti diketahui, rasio gini pada Maret 2018 sebesar 0,389, turun dibandingkan posisi September 2017 sebesar 0,391.

Baca Juga:
Jumlah Kemenko Bertambah, Ketua MPR Harap Komunikasi Lebih Efektif

“Golongan masyarakat miskin dan hampir miskin masih sangat besar jumlahnya. Ini rentan, dan pemerintah perlu menjaga kebutuhan rumah tangga agar daya beli tetap terjaga. Ini titipan emak-emak, kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.

Selanjutnya, terkait dengan indikator defisit transaksi berjalan yang memiliki kecenderungan melebar pada tahun ini, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini menilai perlu adanya langkah stabilisasi dari pemerintah.

Pemberdayaan ekonomi kecil dan mikro, sambungnya, perlu terus dikembangkan. Pengembangan itu diantaranya melalui fasilitas kredit, fasilitas produksi dan pasar, termasuk bantuan pemasaran dan teknologi agar usaha mampu tumbuh dan berkembang.

Baca Juga:
Singgung Kemiskinan, Prabowo: Tak Boleh Puas dengan Capaian Statistik

Isu yang tidak ketinggalan dibahas oleh Zulkifli yakni terkait pengelolaan utang pemerintah. Menurutnya, negara harus menjaga stabilitas ekonomi dan mencegah krisis sejak dini. Ini menjadi penting dalam kerangka menjaga ketahanan ekonomi.

Pihaknya menilai semua pihak perlu melakukan pengetatan prediksi perekonomian secara cermat, terukur, dan akuntabel. Proyeksi ini mencakup nilai tukar rupiah dalam perekonomian global, penguatan sektor industri, dan aspek lainnya.

Lebih lanjut, masih dalam konteks pengelolaan utang, Zulkifli meminta pemerintah meninjau ulang standar klasifikasi jumlah utang yang aman, tidak hanya sekedar rasionya terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Pola utang enggak bisa aman dengan rasio 30%. Beban utang pemerintah Rp400 triliun di 2018, ini yang diperhatikan. Ini setara tujuh kali dana desa di seluruh Indonesia. Ini sudah di luar batas kewajaran,” imbuhnya. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 15:00 WIB KABINET MERAH PUTIH

Jumlah Kemenko Bertambah, Ketua MPR Harap Komunikasi Lebih Efektif

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:30 WIB PIDATO PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN

Singgung Kemiskinan, Prabowo: Tak Boleh Puas dengan Capaian Statistik

Minggu, 20 Oktober 2024 | 10:58 WIB PELANTIKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN RI

Sah! Prabowo-Gibran Resmi Jadi Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029

Minggu, 13 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kemenkeu Pastikan Penarikan Utang Pemerintah Dikelola dengan Baik

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:45 WIB KABINET MERAH PUTIH

Tak Lagi Dikoordinasikan oleh Menko Ekonomi, Kemenkeu Beri Penjelasan

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja