SE-12/2020

Ini Kriteria NPWP Bendahara Pemerintah yang Bakal Dihapus DJP

Redaksi DDTCNews | Selasa, 31 Maret 2020 | 09:06 WIB
Ini Kriteria NPWP Bendahara Pemerintah yang Bakal Dihapus DJP

Ilustrasi NPWP.

JAKARTA, DDTCNews – Dirjen Pajak memerinci kriteria nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan pengukuhan pengusaha kena pajak (PKP) bendahara pemerintah yang akan dihapus dan dicabut.

Perincian tersebut dituangkan dalam Surat Edaran (SE) Dirjen Pajak No.SE-12/PJ/2020. Beleid ini dirilis sebagai petunjuk pelaksanaan dan tindak lanjut atas Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.231/PMK.03/2019 yang diterbitkan dalam rangka pembenahan basis data instansi pemerintah. Simak Kamus Pajak 'Bakal Dihapus Per 1 April 2020, Apa Itu NPWP Bendahara Pemerintah?'.

“SE Dirjen Pajak ini disusun sebagai petunjuk pelaksanaan penerbitan NPWP instansi pemerintah dan penghapusan NPWP bendahara pemerintah serta pengukuhan PKP instansi pemerintah dan pencabutan pengukuhan PKP bendahara yang dimiliki sebelum PMK-231 berlaku,” demikian maksud adanya beleid SE ini.

Baca Juga:
Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

SE ini menjabarkan NPWP bendahara pemerintah yang akan dihapus adalah NPWP dengan kategori bendahara pada basis data master file wajib pajak (MFWP). Selain itu, NPWP yang akan dihapus harus memenuhi salah satu dari tiga kategori yang telah ditetapkan.

Pertama, mempunyai klasifikasi lapangan usaha (KLU) sebagai bendahara sesuai dengan keputusan Dirjen Pajak. Kedua, nama wajib pajak mengandung kata bendahara atau kata lain yang diindikasikan sebagai wajib pajak bendahara.

Ketiga, wajib pajak yang seharusnya tidak termasuk dalam kategori bendahara pada basis data MFWP. Untuk NPWP bendahara sekolah penerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) akan dihapus sepanjang data referensi sekolah penerima dana BOS telah tersedia pada basis data DJP.

Baca Juga:
Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Adapun penghapusan NPWP ini akan dilakukan secara jabatan oleh Kantor Pusat DJP (KPDJP). Namun, apabila NPWP bendahara belum dihapus dalam MFWP maka pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan tetap menggunakan NPWP Bendahara yang lama.

Kendati KPDJP telah menghapus NPWP, instansi pemerintah tetap dapat menggunakan NPWP bendahara yang lama tetapi terbatas untuk masa pajak sebelum PMK-231 berlaku. Namun, penggunaan NPWP Bendahara ini harus melalui prosedur Aktivasi Sementara WP Hapus yang dilakukan oleh KPP.

Sementara itu, untuk masa pajak setelah PMK-231 berlaku harus menggunakan NPWP instansi pemerintah yang baru. Selanjutnya, apabila NPWP Bendahara yang dihapus berstatus sebagai PKP maka pencabutan pengukuhan PKP dilakukan bersamaan dengan penghapusan NPWP bendahara.

Sebagai informasi, PMK No.231/2019 sedianya berlaku mulai 1 April 2020. Namun, menyikapi perkembangan terkini penyebaran COVID-19 Ditjen Pajak merilis pengumuman No. PENG-42/PJ/2020 yang menetapkan bahwa NPWP Bendahara Pemerintah tetap dapat digunakan hingga Juni 2020. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 14:09 WIB CORETAX SYSTEM

Perlu Waktu, Coretax Belum Nyambung ke Seluruh Bank dan Kementerian

Senin, 03 Februari 2025 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Airlangga Minta Kendala Coretax Jangan Sampai Ganggu Penerimaan Negara

Senin, 03 Februari 2025 | 12:30 WIB KPP PRATAMA SINTANG

Hanya Notaris dan PPAT yang Bisa Akses Fitur Validasi PPhTB di Coretax

BERITA PILIHAN
Selasa, 04 Februari 2025 | 10:30 WIB KABUPATEN SLEMAN

Ada Kenaikan NJOP, Pemda Pastikan Tidak Berlaku Massal

Selasa, 04 Februari 2025 | 10:00 WIB APBN 2025

Prabowo Instruksikan Penghematan, Kemenkeu Siap Efisiensi Anggaran

Selasa, 04 Februari 2025 | 09:10 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Airlangga Minta Ada Perlakuan Khusus Bagi PKP Consumer Goods

Senin, 03 Februari 2025 | 18:30 WIB PMK 7/2025

Kemenkeu Terbitkan Pedoman Pemeriksaan dan Penagihan Pajak Daerah

Senin, 03 Februari 2025 | 17:30 WIB PMK 136/2024

Ada De Minimis Exclusion, Pajak Minimum Global Bisa Jadi Nol

Senin, 03 Februari 2025 | 16:45 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Surat Keputusan Pembetulan?

Senin, 03 Februari 2025 | 16:21 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Inflasi Januari Cuma 0,76 Persen, Diskon Listrik Jadi Penyebab

Senin, 03 Februari 2025 | 16:09 WIB KOTA TANJUNGPINANG

Waduh! Pemkot Dituding Bikin Agenda Fiktif Pencetakan Buku Perda Pajak

Senin, 03 Februari 2025 | 15:30 WIB CORETAX DJP

Baru! DJP Rilis Buku Panduan Pembuatan Bukti Potong PPh Via Coretax

Senin, 03 Februari 2025 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Ada Titipan Pesan dari Gibran ke Bahlil Soal Elpiji 3 Kg, Apa Isinya?