EKONOMI RI

Ini Harapan Pemerintah Soal Pertumbuhan Ekonomi 2017

Redaksi DDTCNews | Rabu, 01 November 2017 | 11:38 WIB
Ini Harapan Pemerintah Soal Pertumbuhan Ekonomi 2017

JAKARTA, DDTCNews – Pemerintah berharap pertumbuhan ekonomi pada kuartal terakhir tahun 2017 bisa lebih tinggi sehingga bisa menutup lemahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal-kuartal sebelumnya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah sangat mengekspektasi pertumbuhan ekonomi pada kuartal keempat 2017 bisa mencapai 5,4%, sementara capaian pada kuartal ketiga 2017 sekitar 5,2%. Berdasarkan proyeksinya, maka pemerintah bisa memperoleh pertumbuhan sepanjang 2017 sebesar 5,17%.

“Dengan ekspektasi itu, maka pertumbuhan sepanjang 2017 bisa mencapai angka 5,17%. Kami akan menjaga momentum pertumbuhan eknomi nasional, karena akan terefleksi pada penerimaan negara dari sektor pajak,” ujarnya di Kantor Pusat Ditjen Pajak Jakarta, Selasa (31/10).

Baca Juga:
Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Tingginya ekspektasi itu berlandaskan karena pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama dan kedua masih berada pada kisaran 5%. Maka sisa kuartal-kuartal selanjutnya harus bisa lebih tinggi untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi yang dipatok dalam APBNP 2017 sebesar 5,2%.

Di samping itu, Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo memprediksi pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun 2017 lebih rendah sedikit dari prediksi pemerintah yaitu berkisar 5,15%. Meski begitu, Agus mengakui prediksi pertumbuhan 2017 sudah lebih tinggi dari tahun 2016 yang hanya 5,12%.

“Secara umum kondisi ekspor, investasi dan konsumsi mulai tampak membaik. Bahkan pada kuartal keempat 2017 kami prediksi hal itu juga akan semakin baik. Hal inilah yang membuat pertumbuhan ekonomi nasional 2017 yang kami prediksi bisa mencapai 5,15%,” tuturnya.

Baca Juga:
Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Kemudian, Agus juga mengakui adanya perbaikan harga komoditas andalan ekspor dan volume perdagangan internasional yang semakin membaik. Adapun dia juga melihat adanya optimisme perbaikan perekonomian dunia, baik dari perekonomian di Eropa, Cina, maupun lainnya.

Selain itu, pertumbuhan ekonomi dunia pun mampu mempengaruhi kondisi perekonomian nasional. Mengingat, pertumbuhan ekonomi dunia akhirnya direvisi ke atas dari sekitar 3,5% menjadi 3,6%, bahkan perutmbuhan tahun 2018 bisa mencapai 3,7%.

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Minggu, 26 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Kebijakan Harga Gas Bumi Kerek Setoran Pajak Perusahaan

Sabtu, 25 Januari 2025 | 15:31 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Jelang Diumumkan BPS, Ekonomi RI Diperkirakan Tumbuh 5 Persen di 2024

Jumat, 24 Januari 2025 | 19:15 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani Targetkan Aturan Insentif Fiskal 2025 Rampung Bulan Ini

Jumat, 24 Januari 2025 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Sri Mulyani: Pajak Minimum Global Bikin Iklim Investasi Lebih Sehat

BERITA PILIHAN
Senin, 27 Januari 2025 | 11:30 WIB PERDAGANGAN BERJANGKA

Nilai Transaksi Perdagangan Berjangka Komoditi 2024 Naik 29,3 Persen

Senin, 27 Januari 2025 | 10:00 WIB PMK 119/2024

Pemerintah Perinci Objek Penelitian atas PKP Berisiko Rendah

Senin, 27 Januari 2025 | 09:00 WIB KEBIJAKAN FISKAL

Siap-Siap SBN Ritel Perdana 2025! Besok Dirilis ORI027T3 dan ORI027T6

Senin, 27 Januari 2025 | 08:43 WIB LAYANAN PAJAK

Butuh Layanan Pajak? Kantor Pajak Baru Buka Lagi 30 Januari 2025

Senin, 27 Januari 2025 | 08:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pembaruan Objek Penelitian PKP Berisiko Rendah untuk Cairkan Restitusi

Senin, 27 Januari 2025 | 08:00 WIB KOTA PALANGKA RAYA

Bayar Pajak Sudah Serba Online, Kepatuhan WP Ditarget Membaik

Minggu, 26 Januari 2025 | 14:30 WIB PERATURAN PAJAK

Soal DPP Nilai Lain atas Jasa Penyediaan Tenaga Kerja, Ini Kata DJP

Minggu, 26 Januari 2025 | 13:30 WIB PERDAGANGAN KARBON

Luncurkan Perdagangan Karbon Internasional di IDXCarbon, Ini Kata BEI