JAKARTA, DDTCNews – Ratu Maxima dari Belanda menyambangi kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian pada Selasa (13/2). Hadir dalam kapasitasnya sebagai Utusan Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk inklusi keuangan, ia melakukan diskusi dengan Menko Perekonomian Darmin Nasution.
Diskusi yang berlangsung secara tertutup itu membahas perkembangan inklusi keuangan di tanah air. Sejumlah catatan ia lontarkan terkait dinamika isu tersebut dalam beberapa tahun terakhir.
"Barangkali dari diskusi tadi ada saran yang cukup jelas. Bahwa Indonesia perlu mengembangkan ekosistem yang dapat menjadi pendorong agar kegiatan ini dapat berjalan dengan baik," kata Darmin.
Seperti yang diketahui, kebijakan keuangan inkusif adalah suatu bentuk pendalaman layanan keuangan yang ditujukan kepada masyarakat miskin (bottom of the pyramid). Hal ini dilakukan agar kelompok masyarakat ini dapat memanfaatkan produk dan jasa keuangan formal seperti sarana menyimpan uang yang aman, transfer, mendapat pinjaman dan akses asuransi.
Layanan keuangan inklusif tidak hanya menyediakan produk dengan cara yang sesuai. Namun dikombinasikan dengan berbagai aspek seperti seperti kebijakan pemerintah.
Selain memberikan catatan terkait isu inklusi keuangan. Darmin juga memaparkan berbagai langkah pemerintah untuk meningkatkan layanan inklusi keuangan bagi masyarakat yang masuk golongan tidak mampu.
Sejumlah program pemerintah dijabarkan sebagai langkah nyata mendorong layanan keuangan formal kepada seluruh lapisan masyarakat. Mulai dari bidang pendidikan hingga subsidi rumah tangga.
"Kita banyak menjelaskan lebih kepada program-program pemerintah, seperti bantuan sekolah (BOS), beasiswa, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Keluarga Harapan (PKH) itu semuanya pakai rekening bank," pungkasnya. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.