STRATEGI MAKRO

Ini Cara Wapres Kalla Meracik Ekonomi Kebal Krisis

Redaksi DDTCNews | Senin, 03 Juli 2017 | 10:30 WIB
Ini Cara Wapres Kalla Meracik Ekonomi Kebal Krisis Wakil Presiden Jusuf Kalla (Foto: Setkab)

JAKARTA, DDTCNews—Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengungkapkan sejarah telah menunjukkan bahwa perekonomian yang berbasis pangan terbukti kebal krisis. Karena itu, ia mendorong agar para pelaku usaha meningkatkan investasinya di sektor tersebut.

Hal tersebut diungkapkan Kalla dalam pertemuan dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Sulawesi Selatan (Sulsel) di Hotel Rinra, Makassar. Dalam pertemuan tersebut, Wapres menekankan bagaimana dan kenapa kondisi ekonomi di Sulawesi tetap membaik melampaui berbagai krisis.

“Itu waktu krisis 98, saat di Jawa menurun, di sini [Sulawesi, Red]. Begitu juga sekarang. Semua senang di situ [Sulsel]. Kenapa ekonominya berhasil. karena produksi Sulsel ditingkatkan khususnya yang terkait dengan makanan seperti udang, coklat, kopi, jagung,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (2/7).

Baca Juga:
Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Dalam pertemuan silaturahim setelah Lebara itu, hadir antara lain Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, Ketua Kadin Sulsel Zulkarnain Arief, jajaran pengurus Kadin Sulsel, dan sejumlah tokoh masyarakat serta pengusaha Sulsel.

Dalam catatan DDTCNews, pertumbuhan ekonomi di Pulau Sulawesi yang memang berbasis pertanian pangan pada kuartal I 2017 mencapai 6,87%, jauh lebih tinggi dari rata-rata nasional yang 5,01%. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatra yang berbasis pertambangan dan komoditas malah anjlok di bawah rata-rata nasional.

Kalla mengisahkan, kondisi tersebut disebabkan adanya program peningkatan produksi pertanian yang digencarkan 10 tahun sebelum krisis, saat ia memimpin Kadin Sulsel. Strategi ekonomi agroindustri itu, sambungnya, terbukti efektif dan kebal krisis sampai sekarang.

Baca Juga:
Tersisa 1% NPWP Belum Padan dengan NIK, DJP Instruksikan Ini ke WP

“Kebutuhan bahan makanan tidak akan berpengaruh terhadap melemahnya ekonomi dunia. Apapun turunnya ekonomi dunia ini makanan tidak, kenapa ini naik, jadi kita bertahan di situ. Karena itu coklat harus diolah, kopi sudah diolah dan sudah banyak usaha seperti itu,” tegasnya.

Kalla menguraikan, majunya ekonomi di suatu daerah maupun negara dipengaruhi oleh tiga hal, yaitu produktivitas pertanian, industri, dan jasa. Tiga hal ini akan melaju cepat apabila terdapat semangat kewirausahaan yang besar di daerah, termasuk di perdesaan. (Gfa/Amu)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 19 Oktober 2024 | 14:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Konsumsi Kelas Menengah Stabil, Ekonomi Diprediksi Tumbuh di Atas 5%

Rabu, 16 Oktober 2024 | 10:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Surplus Perdagangan Berlanjut, Sinyal Positif Ekonomi Kuartal III/2024

Senin, 14 Oktober 2024 | 08:37 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Tersisa 1% NPWP Belum Padan dengan NIK, DJP Instruksikan Ini ke WP

Minggu, 13 Oktober 2024 | 14:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kejar Pertumbuhan Ekonomi 8%, Rosan: Investasi Harus Ditingkatkan

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN