INGGRIS

Inggris Matangkan Penerapan Carbon Border Tax, Seperti Apa?

Redaksi DDTCNews | Selasa, 09 November 2021 | 10:00 WIB
Inggris Matangkan Penerapan Carbon Border Tax, Seperti Apa?

Seorang delegasi memperhatikan layar selama berlangsungnya KTT Perubahan Iklim PBB (COP26) di Glasgow, Skotlandia, Inggris, Senin (8/11/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Yves Herman/PRAS/djo

LONDON, DDTCNews – Inggris mengambil langkah lebih tegas dalam menangani perubahan iklim. Salah satu kebijakan baru yang kini disusun adalah pengenaan pajak karbon lintasyurisdiksi atau carbon border tax.

Pajak ini dikenakan terhadap negara-negara yang tidak mampu memenuhi standar Inggris dalam pengurangan emisi. Namun, mekanisme pengenaan pajak karbon lintasyurisdiksi ini masih digodok.

Secara garis besar, tarif pajak akan dikenakan atas impor sejumlah produk yang terindikasi menghasilkan emisi berlebih. Salah satu produk yang ramai diperbincangkan adalah daging.

Baca Juga:
Begini Aturan Perpanjangan Waktu Penyampaian SPT Tahunan Pajak Karbon

Menteri Lingkungan George Eustice berpendapat, negara-negara yang tidak memenuhi aturan lingkungan hidup terbaru harus dikenakan beban lebih tinggi. Pernyataan tersebut disuarakan dalam KTT COP26 di Glasglow beberapa waktu lalu.

"Kita tidak akan melakukan ekspor polusi. Kalau Anda tidak mau melakukan itu, Anda seharusnya mau mempertimbangkan pajak perbatasan karbon," jelas George dikutip dari dailybusinessgroup.co.uk, Selasa (9/11/2021).

Perdana Menteri Boris Johnson mengajak negara-negara lain untuk lebih tegas dan berkomitmen pada isu lingkungan hidup. Saat ini negara-negara di dunia semakin terpojok oleh ancaman perubahan iklim.

Baca Juga:
OECD Dorong Indonesia Segera Terapkan Pajak Karbon

Mantan wakil presiden AS, Al Gore, mengingatkan bahwa resolusi seluruh negara atas upaya pengurangan emisi perlu dipercepat. Gore menilai perlu lebih banyak kebijakan politik untuk menyelesaikan masalah lingkungan.

KTT COP26 di Glasgow juga dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam pidato yang disampaikan, Jokowi menekankan bahwa perubahan iklim adalah ancaman besar bagi kemakmuran dan pembangunan global.

Menurutnya, solidaritas, kemitraan, kerjasama, kolaborasi global, merupakan kunci untuk melawan perubahan iklim yang lajunya semakin cepat.

"Dengan potensi alam yang begitu besar, Indonesia terus bekontribusi dalam penanganan perubahan iklim. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir. Kebakaran hutan juga turun 82 persen di tahun 2020," kata Jokowi dalam forum tersebut. (tradiva sandriana/sap)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 24 Desember 2024 | 17:00 WIB PMK 81/2024

Ini Aturan Terbaru Pengkreditan Pajak Masukan Sebelum Pengukuhan PKP

Selasa, 24 Desember 2024 | 16:30 WIB PROVINSI SUMATERA SELATAN

Realisasi Pajak Rokok di Sumsel Tak Capai Target, Ini Penyebabnya

Selasa, 24 Desember 2024 | 13:00 WIB KANWIL DJP JAKARTA TIMUR

Bikin Faktur Pajak Fiktif, Dua Bos Perusahaan Diserahkan ke Kejaksaan

BERITA PILIHAN
Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:30 WIB PSAK 201

Item-Item dalam Laporan Posisi Keuangan Berdasarkan PSAK 201

Rabu, 25 Desember 2024 | 13:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kontribusi ke Negara, DJP: Langganan Platform Digital Kena PPN 12%

Rabu, 25 Desember 2024 | 12:30 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Fitur MFA Sudah Diterapkan di Portal CEISA sejak 1 Desember 2024

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:30 WIB PMK 94/2023

Pemerikaan Pajak oleh DJP terhadap Kontraktor Migas, Apa Saja?

Rabu, 25 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Dokumen yang Dilampirkan saat Pemberitahuan Perpanjangan SPT Tahunan

Rabu, 25 Desember 2024 | 09:37 WIB KURS PAJAK 25 DESEMBER 2024 - 31 DESEMBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Melemah terhadap Mayoritas Mata Uang Mitra