Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (foto: Kemenkeu)
JAKARTA, DDTCNews – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta agar jajaran pimpinan Ditjen Pajak (DJP) untuk segera mempersiapkan amunisi dalam menghadapi tantangan pada tahun ini.
Menurutnya, kendati tetap menyetel fokus yang sama dengan tahun lalu, jajaran pimpinan harus terbuka dengan tantangan dan dinamika yang berbeda. Apalagi, target penerimaan pajak tahun ini senilai Rp1.577,6 triliun tercatat naik sekitar 20% dari capaian tahun lalu senilai Rp1.315,9 triliun.
“Tantangannya akan berbeda, dinamikanya akan lain. Oleh karena itu, Anda harus mulai melihat dengan mata tajam apa yang akan terjadi di 2019 yang berbeda dengan tahun lalu,” ujar Sri Mulyani dalam Rapat Pimpinan I DJP, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu, Rabu (23/1/2019).
Beberapa tantangan yang harus dihadapi adalah pertama, pelemahan pertumbuhan ekonomi dunia yang mungkin mempengaruhi basis pajak. Pimpinan, sambungnya, harus mampu membuat strategi agar rembesan dari luar negeri dapat masuk ke dalam negeri.
Kedua, kenaikan dosis kebijakan moneter diperkirakan tidak akan terjadi secepat dan sepasti 2018. Namun, jika terjadi pelemahan yang cukup signifikan di semester II, ada kemungkinan suku bunga turun. Pimpinan DJP yang memiliki basis pajak di sektor finansial harus mulai mengkaji dampaknya.
“Pertumbuhan kredit, menurut OJK, diperkirakan masih tumbuh 13%. Kalau benar, ini pertumbuhan yang cukup dan terkuat selama 5 tahun. Seluruh Kepala Kantor yang basis pajaknya didukung oleh kredit perbankan masih aman tahun ini,” tambahnya.
Ketiga, nilai tukar rupiah yang mungkin tidak akan terlalu cepat berubah seperti tahun 2018. Namun, sambung Sri Mulyani, yang harus diperhatikan adalah selisih kurs di UU APBN 2019 dengan kurs saat ini sebesar Rp800 merupakan selisih yang cukup besar.
“Kalau kita sudah bisa membaca lingkungan makro global dan nasional yang bisa mempengaruhi dinamika ekonomi dan basis pajak, tahap keduanya adalah seluruh jajaran pimpinan pajak harus membuat strategi. Mengamankan apa yang sudah di tangan dan mencari tambahan 6%,” katanya. (kaw)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.