PEREKONOMIAN INDONESIA

IMF Koreksi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, Ini Respons Menko Darmin

Redaksi DDTCNews | Jumat, 26 Juli 2019 | 15:35 WIB
IMF Koreksi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi, Ini Respons Menko Darmin

Menko Perekonomian Darmin Nasution.

JAKARTA, DDTCNews – International Monetary Fund (IMF) kembali memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini. Proyeksi ekonomi negara di Kawasan Asean juga ikut terpangkas.

Menko Perekonomian Darmin Nasution merespons hal tersebut. Menurutnya, kembali berubahnya proyeksi pertumbuhan ekonomi global suatu keniscayaan. Tekanan perang dagang menjadi faktor dominan yang menghambat laju pertumbuhan global

“Ya iya, dengan perang dagang, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi,” katanya dalam perayaan HUT ke-53 Kemenko Perekonomian, Kamis (25/7/2019).

Baca Juga:
Ubah Proyeksinya, World Bank Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen

Mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini mengatakan proyeksi tersebut tidak akan langsung berimpilkasi kepada perekonomian nasional. Pasalnya, penopang ekonomi dari faktor domestik memainkan peran penting untuk menjaga pertumbuhan di kisaran 5%.

Selain itu, Darmin menilai adanya optimisme laju pertumbuhan ekonomi pada semester II/2019 akan lebih baik dari paruh pertama. Faktor domestik, yaitu konsumsi rumah tangga, masih menjadi tumpuan untuk menopang perekonomian nasional tetap tumbuh di kisaran 5%.

“Pengaruh ke Indonesia tidak otomatis begitu. Kita masih mempunyai peranan yang cukup besar dari permintaan dalam negeri dan kita masih lihat pertumbuhan pada kuartal II masih harus dilihat lagi karena impor juga turun,” paparnya.

Baca Juga:
Peningkatan Tax Ratio Perlu Perhatikan Hak-Hak Wajib Pajak

Seperti diketahui, IMF memprediksi ekonomi global tahun ini hanya tumbuh 3,2%. Angka tersebut lebih rendah dari proyeksi pada April 2019 sebesar 3,3%. Tahun depan, proyeksi pertumbuhan juga dikoreksi hanya akan bergerak pada kisaran 3,5%, turun dari prediksi awal 3,6%

Proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk negara Asean 5 yang terdiri dari Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand, dan Filipina juga ikut dipangkas. Hingga akhir tahun pertumbuhan ekonomi Asean 5 diprediksi tumbuh sebesar 5% dan naik tahun depan menjadi 5,1%. (kaw)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Sabtu, 12 Oktober 2024 | 09:00 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Ubah Proyeksinya, World Bank Yakin Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5 Persen

Selasa, 24 September 2024 | 16:36 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Peningkatan Tax Ratio Perlu Perhatikan Hak-Hak Wajib Pajak

Rabu, 28 Agustus 2024 | 17:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Naik Jadi 12%, DPR Minta Kemenkeu Gunakan Wewenang untuk Turunkan

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 15:17 WIB PEREKONOMIAN INDONESIA

Banyak Daerah Ekonominya Tumbuh Tapi Kemiskinan Tak Turun, Kok Bisa?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN