PELAPORAN SPT TAHUNAN

Ikuti Kelas Pajak DJP, Jurnalis Masih Bingung Saat Isi SPT

Redaksi DDTCNews | Jumat, 09 Maret 2018 | 18:45 WIB
Ikuti Kelas Pajak DJP, Jurnalis Masih Bingung Saat Isi SPT

JAKARTA, DDTCNews – Persoalan mengisi dan menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT) bukan perkara mudah bagi masyarakat umum. Bahkan untuk jurnalis yang biasa meliput seputar pajak pun ternyata masih mengalami kesulitan tersendiri.

Hal ini terjadi pada saat berlangsungnya agenda kelas pajak untuk awak media yang dihelat di kantor Ditjen Pajak, Jakarta. Sejumlah jurnalis mendapati kesulitan dalam mengisi kolom demi kolom di laman e-filing.

Salah satunya mengalami kesulitan saat hasil penghitungan pajaknya yang pada akhirnya kurang bayar hingga harus mengulang dari awal. Setelah beberapa kali percobaan dengan di asistensi petugas pajak akhirnya berhasil menyampaikan SPT via e-filing.

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

"Sulitnya karena keteranganya kurang bayar dan harus ulang lagi dari awal. Ada yang salah dengan NPWP pemotong yang berpengaruh pada penghasilan neto," kata Arshie, salah satu jurnalis, Jumat (9/3).

Direktur Penyuluhan Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak Hestu Yoga Saksama mengatakan pengalaman para pemburu berita ini juga menjadi gambaran dari masyarakat umum terkait pajak. Oleh karena itu, melalui kelas ini diharapkan dapat mengubah cara pandang terhadap pajak yang rumit dan sulit.

"Tidak mahir dalam mengisi SPT ini mewakili sebagian besar wajib pajak kita di masyarakat terkait perpajakan di mana sulit dan susah. Kita coba ubah mindset itu," kata Hestu.

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Oleh karena itu, Ditjen Pajak terus melakukan kampanye agar dalam urusan pajak merupakan hal mudah dan tidak memberatkan. Terlebih saat ini, penyampaian SPT bisa melalui jalur elektronik berupa e-filing.

"Layanan kelas pajak ini sebetulnya bisa diakses masyarakat umum di KPP dalam rangka pelayanan kepada wajib pajak. Kita terus kampanyekan kegiatan ini," tutupnya. (Amu)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Selasa, 08 Oktober 2024 | 11:30 WIB KAMUS PAJAK

Apa Itu Program Business Development Services (BDS) dari DJP?

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN