SEMINAR KEBIJAKAN EKONOMI

Hati-hati, RI Jangan Sampai Jadi Zimbabwe

Redaksi DDTCNews | Minggu, 18 September 2016 | 16:47 WIB
Hati-hati, RI Jangan Sampai Jadi Zimbabwe Para narasumber dalam seminar nasional yang digelar Institut STIAMI, Jakarta, Sabtu (17/9). (Foto: DDTCNews)

JAKARTA, DDTCNews – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memandang meski Indonesia sudah merdeka sejak 71 tahun lalu, namun saat ini Indonesia masih belum betul-betul merdeka dalam hal ekonomi.

Menurutnya, saat ini Indonesia masih memiliki berbagai persoalan ekonomi yang menunggu untuk diselesaikan mulai dari tingkat kesenjangan, pengangguran, hingga korupsi. Dia menilai masih ada parktik penyimpangan dalam penyelenggaraan negara.

“Regulasi ekonomi harus sejalan dengan Pancasila dan UUD 1945. Kedaulatan negara, ekonomi harus dijaga,” ujarnya saat mengisi acara seminar nasional yang digelar Institut STIAMI, Jakarta, Sabtu (17/9).

Baca Juga:
DJP: Restitusi Bakal Bisa Dicairkan ke Rekening atau Deposit Pajak WP

Hidayat mengaku prihatin dengan kondisi utang Indonesia yang kian membengkak, terlebih saat Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan akan melakukan pinjaman lagi untuk membayar bunga atas utang negara.

Dia meminta Pemerintah Indonesia bisa menjaga integritas negara dengan tetap mempertahankan mata uang Rupiah sebagai mata uang resmi di Indonesia. “Jangan sampai Indonesia seperti Zimbabwe yang karena terlalu banyak utang, akhirnya mengubah mata uangnya menjadi Renmimbi,” imbuhnya.

Hidayat khawatir situasi ekonomi yang tengah tidak stabil ini mengakibatkan kepercayaan global terhadap Indonesia menurun.

Baca Juga:
Prabowo Ingatkan Para Menteri untuk Dukung Makan Bergizi Gratis

Pada kesempatan yang sama, bakal calon Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menuturkan saat ini angka pengangguran di Indonesia meningkat lantaran melemahnya sektor industri dan pertanian. Dia meminta pemerintah fokus pada persoalan-persoalan ekonomi seperti ini.

“Pengangguran menyumbang tingkat konsumsi yang berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi. SDM Indonesia perlu dikembangkan baik hard skill maupun soft skill” tutur Sandiaga.

Sementara itu, Partner Research and Training DDTC Bawono Kristiaji memandang kebijakan tax amnesty yang tengah berjalan saat ini telah menjadi jembatan menuju babak baru sistem perpajakan yang berkeadilan.

Baca Juga:
Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

Seperti diketahui, meski sudah berjalan sejak Juli 2016 lalu, tax amnesty tidak terlepas dari berbagai persoalan yang belakangan ini menghampirinya, seperti munculnya beberapa gugatan atas Undang-Undang Pengampunan Pajak ke Mahkamah Konstitusi.

Tax amnesty sebenarnya hal yang lumrah untuk dilakukan, karena sudah ada 37 negara yang sudah menerapkannya untuk memperbaiki kepatuhan pajak di negara itu,” jelas Bawono. (Bsi)

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Jumat, 25 Oktober 2024 | 15:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP: Restitusi Bakal Bisa Dicairkan ke Rekening atau Deposit Pajak WP

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Prabowo Ingatkan Para Menteri untuk Dukung Makan Bergizi Gratis

Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kepada Sri Mulyani, Prabowo Tekankan Penggunaan APBN Harus Teliti

Rabu, 23 Oktober 2024 | 17:05 WIB KABINET MERAH PUTIH

Kabinetnya Gemuk, Prabowo Minta Menteri Pangkas Kegiatan Seremonial

BERITA PILIHAN
Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:15 WIB HUT KE-17 DDTC

Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran, Wadah Kegelisahan Soal Pajak

Jumat, 25 Oktober 2024 | 22:08 WIB HUT KE-17 DDTC

Kontributor Luar Negeri Beri Testimoni terkait Buku Gagasan Perpajakan

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:30 WIB HUT KE-17 DDTC

Untuk Kontributor, DDTC Bagikan Buku Gagasan Perpajakan Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:15 WIB HUT KE-17 DDTC

DDTC Berikan Penghargaan untuk Pemenang Lomba dan Kontributor Buku

Jumat, 25 Oktober 2024 | 21:00 WIB HUT KE-17 DDTC

Kabinet Baru Perlu Baca Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 20:39 WIB HUT KE-17 DDTC

Buku Gagasan Perpajakan Ini Layak Jadi Pertimbangan Pemerintah Baru

Jumat, 25 Oktober 2024 | 20:04 WIB HUT KE-17 DDTC

Digelar, Temu Kontributor Buku Gagasan Perpajakan untuk Prabowo-Gibran

Jumat, 25 Oktober 2024 | 17:00 WIB KAMUS PERPAJAKAN

Update 2024, Apa itu Wilayah Pengembangan Industri (WPI)?

Jumat, 25 Oktober 2024 | 15:00 WIB CORETAX SYSTEM

DJP: Restitusi Bakal Bisa Dicairkan ke Rekening atau Deposit Pajak WP