JAKARTA, DDTCNews - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melelang surat utang negara (SUN) pada Selasa (3/7). Hasilnya, pemerintah memenangkan lelang sebesar Rp11 triliun dari total penawaran yang masuk sebesar Rp21,4 triliun.
Meski tak capai target, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai hasil tersebut sudah cukup baik. Penilaian ini berdasarkan kondisi pasar keuangan yang tengah bergejolak saat ini.
"Kita hari ini memenangkan Rp11 triliun dari Rp 21 triliun. Saya rasa itu adalah salah satu bentuk dinamika pasar yang cukup baik apalagi mempertimbangkan situasi yang sekarang sedang terjadi," katanya di Kompleks Parlemen, Selasa (3/7).
Lebih lanjut, Sri Mulyani memastikan pembiayaan defisit negara dalam klasifikasi aman meski surat utang tidak terserap dengan sempurna.
"Sampai hari ini, saya rasa pembiayaan masih tetap bisa terjaga dengan baik," ungkapnya.
Meski begitu, ia mengatakan pemerintah tetap harus waspada, mengingat sentimen terhadap mata uang regional, terutama Tiongkok terus berlanjut. Adapun nilai tukar rupiah melemah ke kisaran Rp14.300-14.400 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan ini. Ia pun menekankan akan terus mengelola anggaran negara secara hati-hati.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat penawaran masuk dalam lelang SUN pada Selasa (3/7) mencapai Rp21,46 triliun atau 1,9 kali lipat dari yang diserap pemerintah (oversubscribed). Imbal hasil (yield) yang terlalu tinggi tampaknya masih jadi alasan penyerapan SUN di bawah target maksimal.
Secara rinci, pemerintah melakukan lelang terhadap lima seri SUN. Satu di antaranya merupakan seri terbaru yakni SPN12190704 yang jatuh tempo pada 4 Juli 2019. Sedangkan, sisanya SPN12181004, FR0063, FR0065, dan FR0075 merupakan seri lama. (Amu)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.