Menteri Keuangan Irlandia Paschal Donohoe. (foto: Newstalk)
DUBLIN, DDTCNews – Pemerintah Irlandia memberikan isyarat kuat untuk melawan proposal pajak minimum global perusahaan yang dimotori oleh Amerika Serikat lantaran berpotensi mengganggu kinerja investasi di dalam negeri.
Menteri Keuangan Pascal Donohoe mengatakan Irlandia kemungkinan besar akan menolak usulan proposal pajak minimum global bagi perusahaan multinasional sebesar 21%. Menurutnya, Irlandia sangat bergantung pada tarif pajak yang kompetitif dalam menarik investasi.
"Di bawah proposal pajak baru yang dipimpin AS maka Irlandia bisa kehilangan 20% dari pendapatan pajaknya," katanya dikutip Kamis (22/4/2021).
Donohoe mengusulkan kebijakan perpajakan internasional tetap membuka ruang kompetisi pajak yang dapat diterima oleh banyak negara. Menurutnya, tarif pajak minimum global sama sekali tidak menguntungkan Irlandia.
Pemerintah, lanjutnya, tidak memiliki agenda mengubah besaran tarif PPh badan saat ini sebesar 12,5%. Menurutnya, tarif pajak tersebut menjadi daya tarik utama Irlandia menarik kegiatan ekonomi dan modal dari luar negeri.
Keuntungan tersebut makin besar saat Inggris meningkatkan tarif PPh badan dari 19% menjadi 25% mulai 2023. Untuk itu, negara dengan skala ekonomi kecil harus diizinkan untuk menggunakan tarif pajak yang lebih rendah guna memutar kegiatan ekonomi domestik.
Dengan demikian, sambung Donohoe, syarat tersebut tidak hanya berlaku bagi Irlandia, tetapi negara-negara kecil seperti yang tergabung dalam wilayah protektorat Inggris atau British Overseas Territories.
"Negara-negara kecil harus diizinkan untuk menggunakan tarif pajak yang lebih rendah sebagai bentuk kompensasi keuntungan skala ekonomi yang dinikmati oleh negara besar," ujarnya seperti dilansir theguardian.com. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.