INGGRIS

Facebook Hanya Bayar Pajak 1,7% dari Total Pendapatan

Redaksi DDTCNews | Senin, 14 Oktober 2019 | 11:47 WIB
Facebook Hanya Bayar Pajak 1,7% dari Total Pendapatan

Ilustrasi.

LONDON, DDTCNews – Kantor Facebook di Inggris hanya membayar pajak perusahaan senilai 28 juta pound sterling pada tahun lalu. Padahal, penjualan mencapai 1,65 miliar pound sterling. Artinya, pembayaran pajak hanya 1,7% dari total pendapatan.

Steve Hatch, Wakil Presiden Facebook untuk Eropa Utara mengatakan pebisnis di seluruh negeri menggunakan platform Facebook. Pendapatan dari pelanggan yang didukung tim Inggris dicatatkan di negara ini. Dengan demikian, jelasnya, setiap laba kena pajak dikenai pajak perusahaan di Inggris.

“Inggris sekarang menjadi salah satu pusat terpenting Facebook untuk inovasi global. Kami terus tumbuh dan berinvestasi besar-besaran di Inggris. Bahkan pada akhir tahun nanti kami akan mempekerjakan 3.000 orang di sini,” ujar Hatch, Jumat (11/10/2019).

Baca Juga:
Profesional DDTC Bersertifikasi ADIT Transfer Pricing Bertambah

Para tenaga terampil itu, sambung Hatch, tidak hanya bekerja pada produk seperti WhatsApp tetapi juga membantu mengembangkan teknologi untuk secara proaktif mendeteksi dan menghapus konten berbahaya dari platform Facebook.

Adapun Kantor Facebook Inggris menyediakan layanan pemasaran dan penjualan serta dukungan teknik. Facebook juga menguasai Instagram dan WhatsApp yang disebut menghabiskan 356 juta pound sterling atau setara Rp6,4 triliun untuk penelitian dan pengembangan di Inggris tahun lalu.

Berdasarkan Laporan keuangannya, pendapatan kotor dari iklan pada tahun lalu naik menjadi 1,65 miliar pound sterling (setara Rp29,2 triliun). Selain itu, laba sebelum pajak melonjak lebih dari 50% dari 63 juta pound sterling menjadi 97 juta pound sterling (setara Rp1,7 triliun).

Baca Juga:
Diakui CIOT, DDTC Academy Buka Lagi Kelas Persiapan ADIT

Lebih lanjut, jumlah staf Facebook juga naik dari 1.290 menjadi 1.965 dengan total upah staf dan tagihan pensiun sebesar 431 juta pound sterling (setara Rp7,6 triliun). Pendapatan bersih yang dihasilkan dari iklan naik menjadi 797 juta pound sterling (setara Rp14,1 triliun).

Pada tahun lalu, Facebook secara global menghasilkan laba senilai US$25 miliar dari total pendapatan di seluruh dunia yang mencapai US$55,8 miliar atau setara Rp787,8 triliun. Dengan demikian, Facebook secara global mengubah 44% penjualannya menjadi keuntungan.

Oleh karena itu, John McDonnell MP, Labour’s Shadow Chancellor Inggris, mengkritik jumlah pajak yang dibayarkan oleh raksasa digital AS tersebut karena relatif kecil.

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

“Berapa banyak lagi contoh penghindaran pajak skala besar yang diperlukan pemerintah ini sebelum akan mengambil tindakan. Tidak heran orang-orang marah pada ketidakadilan yang luar biasa dari sistem pajak kita,” ungkapnya, seperti dilansir The Guardian.

Pekan lalu, Organisation for Economic and Development (OECD) menyodorkan proposal terkait pendekatan terpadu (unified approach) di bawah pilar pertama dalam pemajakan ekonomi digital. Proposal ini dinilai menjadi bukti nyata kemajuan upaya mengatasi tantangan pemajakan ekonomi digital.

Proposal lebih banyak kekuatan khusus untuk pemerintah dalam mengenakan pajak ke beberapa perusahaan teknologi besar seperti Apple, Facebook dan Google di negara tempat mereka menjual produk dan layanan. (MG-avo&nor/kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:32 WIB SERTIFIKASI PROFESIONAL PAJAK

Profesional DDTC Bersertifikasi ADIT Transfer Pricing Bertambah

Rabu, 23 Oktober 2024 | 14:10 WIB PELATIHAN PROFESI PAJAK INTERNASIONAL

Diakui CIOT, DDTC Academy Buka Lagi Kelas Persiapan ADIT

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

BERITA PILIHAN
Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:21 WIB KEBIJAKAN PERDAGANGAN

Eksportir Sawit, Ada Henti Layanan INATRADE Jelang Permendag 26/2024

Kamis, 24 Oktober 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN KEPABEANAN

Masuk Tahap ke-14, Kantor Bea Cukai Terapkan secara Penuh CEISA 4.0

Kamis, 24 Oktober 2024 | 14:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Tarif PPN Mestinya Naik Jadi 12%, DPR Minta Tunggu Ekonomi Membaik

Kamis, 24 Oktober 2024 | 13:45 WIB UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA (UII)

Profesional Pajak Perlu Kuasai Soft Skills, Ternyata Ini Alasannya

Kamis, 24 Oktober 2024 | 12:00 WIB CORETAX SYSTEM

Coretax DJP: PKP Harus Upload Perincian Penyerahan Faktur Eceran

Kamis, 24 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Menteri Keuangan dari Masa ke Masa

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:40 WIB LITERATUR PAJAK

Perlakuan Pajak atas Jasa Parkir di Indonesia, Cek Panduannya di Sini

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:30 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Prabowo Ingatkan Para Menteri untuk Dukung Makan Bergizi Gratis

Kamis, 24 Oktober 2024 | 10:00 WIB PROVINSI JAWA TENGAH

Opsen Pajak Berlaku Mulai Tahun Depan, Program Sengkuyung Digencarkan

Kamis, 24 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Penegakan Hukum Bidang Pajak, Andalan Prabowo untuk Tambah Penerimaan