Elon Musk. (foto: cnet1.cbsistatic.com)
WASHINGTON D.C., DDTCNews – Bos Tesla dan SpaceX, Elon Musk, ikut bersuara atas proposal Partai Demokrat yang akan memajaki apresiasi nilai belum terwujud atau unrealized gains atas aset milik miliarder seperti saham dan surat utang.
Billionaires Income Tax rencananya akan diberlakukan atas wajib pajak AS dengan kekayaan di atas US$1 miliar atau memiliki penghasilan tahunan sebesar US$100 juta selama 3 tahun berturut-turut. Wacana ini praktis menyulut pro dan kontra, tak hanya bagi orang kaya, namun juga para investor kelas menengah.
Melalui cuitannya, Elon Musk menyindir bahwa pemerintah yang sedang 'kekurangan uang' sedang menyasar pajak dari rakyat. Bahkan, menurutnya, lambat laun pemerintah bisa saja akan memajaki investasi dari para pensiunan.
“Benar sekali. Mereka mulai kehabisan sumber uang dan mereka akan mulai menargetkan kalian,” cuit Elon dikutip marketwatch.com, Kamis (28/10/2021).
Direktur Komunikasi Gedung Putih, Jen Psaki, merespon terkait protes yang dilayangkan. Menurutnya, orang-orang golongan terkaya di Amerika Serikat dapat mengeluarkan sedikit lebih banyak uang untuk investasi kepada negara.
Jen menegaskan bahwa investasi ini bertujuan untuk meningkatkan keteganakerjaan, ekonomi, dan daya saing negara. Manfaatnya pun dapat dirasakan oleh setiap lapisan masyarakat.
Pajak atas keuntungan modal yang belum terealisisasi ini kemungkinan besar akan dimasukan ke dalam tagihan belanja sosial yang sedang diundangkan. Meski begitu, implementasi skema pajak tersebut pun masih menuai pro dan kontra dari berbagai pihak. (sap)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.