Presiden Amerika Serikat Joe Biden. ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/foc/cfo
WASHINGTON, DDTCNews – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden terus memperjuangkan niatnya untuk memastikan orang Amerika terkaya dan perusahaan terbesar tidak membayar tarif pajak yang lebih rendah daripada keluarga kelas menengah.
Gedung Putih mengatakan Biden akan terus menekan Kongres AS untuk menerapkan reformasi pajak yang telah diusulkannya. Usulan tersebut akan membuat perusahaan dan orang yang sangat kaya membayar pajak lebih besar.
“Presiden percaya perusahaan yang untung seharusnya tak membayar tagihan pajak yang lebih rendah daripada keluarga kelas menengah, dan seharusnya tidak menghindari pajak dengan mengirimkan pekerjaan dan keuntungan ke luar negeri,” sebut pemerintah, Rabu (20/4/2022).
Lebih lanjut, pemerintahan Biden telah mengusulkan kenaikan tarif pajak perusahaan sebagai bagian dari rancangan anggarannya untuk tahun 2023. Namun, untuk menerapkan langkah itu dibutuhkan dukungan kongres.
Biden berkomitmen mengakhiri situasi kelompok orang kaya membayar pajak lebih sedikit daripada pekerja rata-rata. Untuk itu, ia mengusulkan adanya pengenaan pajak minimal 20% dari pendapatan mereka, termasuk investasi yang belum direalisasikan.
“Orang Amerika tidak bisa lagi melakukan apa yang mereka bisa sekarang dan sering tidak membayar pajak yang paling kaya apapun atau pajak yang sangat sedikit atas pendapatan mereka dan terlalu sering lolos dari pembayaran pajak penghasilan selamanya,” jelas Gedung Putih.
Seperti dilansir irishtimes.com, Gedung Putih juga menegaskan dukungan Biden terhadap penerapan tarif pajak perusahaan global minimum sebesar 15% yang telah disepakati dalam proposal dua pilar OECD. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.