BERITA PAJAK HARI INI

DJP Imbau Korporasi Agar Segera Terbitkan Bukti Potong PPh 21

Redaksi DDTCNews | Senin, 11 Maret 2019 | 08:27 WIB
DJP Imbau Korporasi Agar Segera Terbitkan Bukti Potong PPh 21

Ilustrasi.

JAKARTA, DDTCNews – Ditjen Pajak (DJP) mengimbau korporasi agar segera mengeluarkan bukti potong pajak penghasilan (PPh) pasal 21 kepada suluruh karyawannya. Hal ini menjadi sorotan beberapa media nasional pada hari ini, Senin (11/3/2019).

Imbauan disampaikan DJP melalui surat elektronik (surel/email) kepada sekitar 2 juta wajib pajak (WP) Badan. Imbauan disampaikan karena hingga tiga pekan sebelum tenggat pelaporan surat pemberitahuan (SPT) WP Orang Pribadi, ada indikasi banyak WP Badan yang belum menerbitkan bukti potong PPh pasal 21.

“Kami mengimbau kepada perusahaan-perusahaan segera memberikan bukti potong kepada karyawannya agar bisa segera menyampaikan SPT,” ujar Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat DJP Hestu Yoga Saksama.

Baca Juga:
Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Berbekal bukti potong, WP OP karyawan bisa langsung menyampaikan SPT Tahunan melalui e-Filing. Hal ini untuk mendorong pencapaian target kepatuhan formal tahun ini 85% dari total sekitar 18,50 juta WP wajib SPT. Angka itu naik dari realisasi kepatuhan formal tahun lalu 71%.

Selain itu, masih berkaitan dengan musim penyampaian SPT, DJP mengingatkan ada sanksi dan konsekuensi bagi bagi yang telat maupun tidak melaporkan SPT. Penyampaian SPT Tahunan PPh WP OP tahun pajak 2018 paling lambat 31 Maret 2019. Sedangkan, pelaporan SPT WP badan paling lambat 30 April 2019.

Berikut ulasan berita selengkapnya.

Baca Juga:
Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah
  • DJP Siapkan Penyuluh

Hestu Yoga Saksama mengatakan perusahaan dapat melibatkan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) DJP terdekat yang sudah menyiapkan penyuluh khusus untuk memberikan solusi jika ada kendala dalam penyampaian SPT secara kolektif.

  • Jumlah WP OP Karyawan Turun

DJP mencatat jumlah WP OP karyawan yang wajib SPT ada sebanyak 13,63 juta. Jumlah ini turun dari tahun sebelumnya 13,74 juta WP. Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak DJP Yon Arsal mengatakan penurunan ini lebih banyak dipengaruhi kenaikan batas penghasilan tidak kena pajak (PTKP) pada 2016.

  • SPT Tahunan Orang Pribadi Baru 23%

Batas akhir pelaporan SPT Tahunan bagi WP OP tinggal tiga pekan lagi. Namun, hingga akhir pekan lalu wajib pajak yang melapor SPT tahun pajak 2018 baru 4,3 juta atau 23% dari total 18,3 juta WP yang harus lapor. Target Kementerian Keuangan sebesar 85% dari jumlah itu atau sekitar 15,5 juta wajib pajak. Kabar baiknya, 90% SPT yang sudah masuk disampaikan melalui e-filing (SPT elektronik).

Baca Juga:
Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran
  • Ini Sanksi Jika Tak Laporkan SPT

Ditjen Pajak mengingatkan ada sanksi dan konsekuensi bagi bagi yang terlambat maupun tidak melaporkan SPT. Sesuai Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP), sanksi untuk WP OP Rp100 ribu dan badan Rp1 juta. Tidak hanya denda, setelah periode penyampaian SPT berakhir, DJP akan memeriksa wajib pajak yang belum menyampaikan SPT Tahunan.

  • DJBC Sempurnakan Ketentuan Alur Ekspor Barang

Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) terus melakukan penyempurnaan ketentuan kepabeanan di bidang ekspor. Penyempurnaan yang terbaru adalah melalui penerbitan Peraturan Menteri Keuangan No.11/PMK.04/2019. Dalam beleid ini, ada perluasan kewajiban pemberitahuan barang yang diekspor dengan menggunakan Pemberitahuan Pabean Ekspor (PBE). Ada pula penambahan kewenangan DJBC.

  • Indonesia Gandeng Singapura Cegah Penyelundupan

Pemerintah Indonesia dan Singapura sepakat untuk memperkuat kerja sama perdagangan, termasuk meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas ilegal. Kedua negara sepakat untuk mempertimbangkan penggunaan National Trading Platform untuk pertukaran informasi ekspor—impor secara otomatis. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 09:00 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Pemerintah Pusat Bakal Asistensi Pemda Terbitkan Obligasi Daerah

Senin, 21 Oktober 2024 | 09:15 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Wajah-Wajah Lama Masih Isi Tim Ekonomi Prabowo-Gibran

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 11:30 WIB BERITA PAJAK SEPEKAN

Kejar Kepatuhan Pajak Pelaku UMKM, DJP Perluas ‘Pendampingan’ BDS

BERITA PILIHAN
Rabu, 23 Oktober 2024 | 10:00 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Beberkan Alasan Pembentukan Badan Aspirasi Masyarakat

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:45 WIB DPR RI

Said Abdullah Kembali Terpilih Jadi Ketua Banggar DPR

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:33 WIB KURS PAJAK 23 OKTOBER 2024 - 29 OKTOBER 2024

Kurs Pajak Terbaru: Rupiah Menguat Atas Nyaris Semua Mata Uang Mitra

Rabu, 23 Oktober 2024 | 09:19 WIB BERITA PAJAK HARI INI

Kementerian Keuangan Kini di Bawah Langsung Presiden Prabowo

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari