Ilustrasi.
JAKARTA, DDTCNews – DItjen Bea dan Cukai (DJBC) mengatur kembali ketentuan teknis penyelesaian barang asal impor yang mendapat kemudahan impor untuk tujuan ekspor (KITE) dengan cara selain diekspor.
Pengaturan kembali tersebut tertuang dalam Perdirjen Bea dan Cukai No. PER-27/BC/2023. Beleid itu dirilis untuk lebih meningkatkan pelayanan dan pengawasan atas penyelesaian barang asal impor yang mendapat KITE selain dengan cara diekspor.
“Untuk meningkatkan pelayanan dan pengawasan…perlu mengatur kembali ketentuan mengenai juknis penyelesaian barang asal impor yang mendapat KITE dengan cara selain diekspor,” bunyi salah satu pertimbangan PER-27/BC/2023, dikutip pada Kamis (11/1/2024).
KITE merupakan salah satu fasilitas kepabeanan yang diberikan terhadap perusahaan yang memenuhi kriteria. Fasilitas KITE terbagi menjadi 3 jenis, di antaranya KITE Pembebasan dan KITE untuk Industri Kecil Menengah (IKM).
KITE pembebasan adalah pembebasan bea masuk serta PPN atau PPN dan PPnBM terutang tidak dipungut atas impor atau pemasukan Barang dan Bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan untuk diekspor.
Sementara itu, KITE IKM adalah kemudahan berupa pembebasan bea masuk serta PPN atau PPN dan PPnBM terutang tidak dipungut atas impor dan/atau pemasukan barang dan bahan untuk diolah, dirakit, atau dipasang pada barang lain dengan tujuan ekspor dan/atau penyerahan produksi IKM.
Selain dengan diekspor, barang asal impor yang mendapat fasilitas KITE dapat diselesaikan kewajiban kepabeanannya dengan cara lain. Merujuk PER-27/BC/2023., cara lain tersebut meliputi dimusnahkan, dirusak, diserahkan, dijual, dipindahtangankan, dan/atau dikembalikan (retur).
Setiap cara penyelesaian tersebut ada peruntukannya masing-masing. Misal, penyelesaian dengan cara dirusak dapat dilakukan oleh Perusahaan KITE atas barang dan bahan yang rusak, barang dalam proses rusak, dan/atau hasil produksi rusak, yang sifat barangnya tidak dapat dimusnahkan, diekspor kembali atau diretur.
PER-27/BC/2023 berlaku mulai 1 Februari 2024 dan mencabut Pasal 13, Pasal 14, Lampiran V, dan Lampiran XIV P-22/BC/2009 s.t.d.dt.d PER-23/BC/2022. Selain itu, Pasal 12 ayat (5), Pasal 21 ayat (2), dan Pasal 22 ayat (3) PER-8/BC/2022 juga akan turut dicabut. (rig)
Cek berita dan artikel yang lain di Google News.
Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.