KEBIJAKAN CUKAI

DJBC: Relaksasi Pembayaran Cukai Tidak Akan Ganggu Target Penerimaan

Dian Kurniati | Minggu, 24 Mei 2020 | 09:00 WIB
DJBC: Relaksasi Pembayaran Cukai Tidak Akan Ganggu Target Penerimaan

Foto Gedung Bea Cukai.

JAKARTA, DDTCNews—Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) optimistis kebijakan relaksasi pembayaran cukai di tengah pandemi virus Corona atau Covid-19 tidak akan mempengaruhi target penerimaan cukai tahun ini.

Kepala Sub Direktorat Komunikasi dan Publikasi DJBC Deni Surjantoro mengatakan target penerimaan cukai tidak terpengaruh lantaran relaksasi yang diberikan sekadar menggeser waktu pembayaran hingga 90 hari.

“Jadi, kebijakan ini tidak akan mengganggu target penerimaan,” katanya kepada DDTCNews, Minggu (24/5/2020).

Baca Juga:
DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Kebijakan relaksasi pembayaran cukai diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 30/PMK.04/2020, tentang Penundaan Pembayaran Cukai untuk Pengusaha Pabrik atau Importir Barang Kena Cukai yang Melaksanakan Pelunasan dengan Cara Pelekatan Pita Cukai, sebagai perubahan atas PMK Nomor 57/PMK.04/2017.

Beleid tersebut mengatur pemesanan pita cukai yang diajukan oleh pengusaha barang kena cukai pada tanggal 9 April hingga 9 Juli 2020 dapat diberikan penundaan pembayaran selama 90 hari sejak pemesanan.

Batas waktu itu bahkan lebih panjang dibanding status darurat bencana non-alam yang ditetapkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terhadap pandemi virus Corona, yakni 29 Mei 2020.

Baca Juga:
Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Menurut Deni, pemerintah ingin memberikan kesempatan pelaku usaha kena cukai untuk memperbaiki arus kas perusahaannya. Dengan kelonggaran tersebut, ia berharap pengusaha mampu mempertahankan usahanya di tengah pandemi.

Selain itu, kebijakan pelonggaran kitu juga tidak merugikan pemerintah lantaran penerimaan cukai hanya bergeser 30 hari. Pada PMK 57/2017 sebelumnya, pemerintah telah memberikan kelonggaran pelunasan pita cukai selama 2 bulan pemesanan.

“Sebelumnya, kan, sudah ada penundaan 60 hari. Nah sekarang tinggal diperpanjang untuk memberikan ruang nafas bagi industri rokok, apalagi yang IKM (industri kecil menengah),” ujarnya.

Tahun ini, pemerintah menargetkan penerimaan cukai mencapai Rp180,5 triliun, naik 4,7% dari realisasi 2019 sebesar Rp172,3 triliun. Pada 2019, realisasi penerimaan cukai tersebut setara 104,2% atau melampaui target Rp165,5 triliun. (rig)

Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 13:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Kenaikan Tarif PPN Perlu Diikuti dengan Transparansi Belanja

Selasa, 22 Oktober 2024 | 11:30 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Anggota DPR Ini Minta Prabowo Kaji Ulang Kenaikan PPN Jadi 12 Persen

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN