PPN EKSPOR JASA

Dirjen Pajak: Perluasan PPN 0% Sudah Diteken

Redaksi DDTCNews | Rabu, 06 Februari 2019 | 15:52 WIB
Dirjen Pajak: Perluasan PPN 0% Sudah Diteken

Ilustrasi. 

JAKARTA, DDTCNews – Kementerian Keuangan sudah memperbarui aturan pengenaan pajak pertambahan nilai (PPN) 0% untuk ekspor jasa. Namun, hingga saat ini belum ada keterangan resmi terkait tambahan jenis jasa yang dikenai PPN 0% jika diekspor.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Pajak Robert Pakpahan saat menjadi narasumber dalam ‘Indonesia Economic and Investment Outlook 2019’. Dia menyatakan terdapat 6 jasa tambahan yang dibebaskan dari pengenaan PPN ketika dinikmati di luar yurisdiksi Indonesia.

“PMK-nya sudah ditandatangi minggu lalu, ada 6 jenis jasa yang dibebaskan PPN-nya termasuk ekspor jasa terkait teknologi informasi,” katanya di Kantor BKPM, Rabu (6/2/2019).

Baca Juga:
Ekspor Jasa Web Hosting Dapat Tarif PPN 0%, Ada Syarat Tertentu?

Dia tidak memungkiri bahwa rezim PPN idealnya berlaku ketika di konsumsi atas barang dan jasa dilakukan di luar wilayah pabean maka bebas pungutan. Namun, hal tersebut belum bisa berlaku sepenuhnya di Indonesia.

Selama ini, pengenaan PPN 0% diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 70/PMK.03/2010 tentang Batasan Kegiatan dan Jenis Jasa Kena Pajak yang Atas Ekspornya Dikenai PPN. Peraturan ini telah diubah dengan PMK No.30/PMK.03/2011.

Dalam beleid tersebut, hanya ada tiga sektor jasa yang mendapat pengenaan PPN 0% ketika diekspor. Ketiga sektor itu adalah jasa maklon, jasa perbaikan dan perawatan barang bergerak, serta jasa konstruksi.

Baca Juga:
Mengupas Prinsip Pemungutan PPN

“Ekspor normalnya dikenakan PPN 0%. Sebelumnya sudah 0% untuk barang. Kemudian jasa ada beberapa jenis yang dibebaskan dari PPN. Kita harus mengharmonisasi semua itu,” tandasnya.

Sebelumnya, sudah ada beberapa jasa yang diusulkan untuk dibebaskan pajaknya. Beberapa diantaranya adalah jasa teknologi dan informasi yang meliputi layanan dukungan teknik, layanan pembuatan program aplikasi dan konten (programmer), layanan pembuatan website (web developer) dan lain-lain.

Selain itu, muncul juga wacana bebas PPN 0% untuk ekspor jasa penelitian dan pengembangan, jasa persewaan alat angkut, serta jasa pengurusan transportasi (freight forwarding). Selain itu, ada pula jasa profesional dalam bidang akuntansi dan perdagangan yang diusulkan masuk dalam perluasan ekpor jasa bebas pungutan PPN. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Kamis, 04 April 2024 | 15:45 WIB KONSULTASI PAJAK

Ekspor Jasa Web Hosting Dapat Tarif PPN 0%, Ada Syarat Tertentu?

Senin, 12 Oktober 2020 | 17:44 WIB PEROMBAKAN JABATAN BUMN

Pimpinan Danareksa Dirombak, Mantan Dirjen Pajak Jadi Komut

Selasa, 29 September 2020 | 15:13 WIB KEBIJAKAN PAJAK

Mengupas Prinsip Pemungutan PPN

BERITA PILIHAN
Kamis, 26 Desember 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK DAERAH

9 Jenis Pajak Daerah Terbaru yang Ditetapkan Pemkot Sibolga

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:30 WIB KILAS BALIK 2024

Januari 2024: Ketentuan Tarif Efektif PPh Pasal 21 Mulai Berlaku

Kamis, 26 Desember 2024 | 10:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Kredit Investasi Padat Karya Diluncurkan, Plafonnya Capai Rp10 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:30 WIB PENGAWASAN BEA CUKAI

Libur Natal dan Tahun Baru, Bea Cukai Perketat Pengawasan di Perairan

Kamis, 26 Desember 2024 | 09:00 WIB CORETAX SYSTEM

Fitur Coretax yang Tersedia selama Praimplementasi Terbatas, Apa Saja?

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:45 WIB BERITA PAJAK HARI INI

PPN 12 Persen, Pemerintah Ingin Rakyat Lebih Luas Ikut Bayar Pajak

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:30 WIB KOTA BATAM

Ada Pemutihan, Pemkot Berhasil Cairkan Piutang Pajak Rp30 Miliar

Kamis, 26 Desember 2024 | 08:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Bagaimana Cara Peroleh Diskon 50 Persen Listrik Januari-Februari 2025?

Rabu, 25 Desember 2024 | 15:00 WIB KEBIJAKAN PEMERINTAH

Pemerintah akan Salurkan KUR Rp300 Triliun Tahun Depan