PELAYANAN PAJAK

Dirjen Pajak Harap Kunjungan WP ke Kantor Pajak Berkurang, Mengapa?

Redaksi DDTCNews | Selasa, 05 Maret 2019 | 20:40 WIB
Dirjen Pajak Harap Kunjungan WP ke Kantor Pajak Berkurang, Mengapa?

Dirjen Pajak Robert Pakpahan. (foto: DJP)

JAKARTA, DDTCNews – Dirjen Pajak Robert Pakpahan mengatakan pelayanan harus diarahkan pada pengurangan kunjungan wajib pajak ke kantor pajak. Langkah ini bisa ditempuh dengan mengoptimalkan peran teknologi.

Menurutnya, standar pelayanan harus naik setiap waktu. Dengan jumlah permintaan pelayanan yang bertambah, otoritas harus berusaha lebih cepat dan efisien. Hal ini, sambung Robert, harus dilakukan dengan pembentukan sistem secara online.

“Sebisa mungkin adanya pengurangan kunjungan dari wajib pajak ke kantor pajak sehingga optimalisasi website dan call center-lah yang harus diutamakan,” katanya, seperti dikutip dari laman resmi Ditjen Pajak (DJP), Selasa (5/3/2019).

Baca Juga:
Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

DJP, lanjut Robert, akan selalu memperhatikan arah substansi perubahan pelayanan. Bersamaan dengan optimalisasi teknologi, pelayanan DJP kepada wajib pajak harus lebih terstandar, seragam, dan berkualitas baik. Selama ini, ada risiko pemberian pelayanan yang tidak sama.

Otoritas pajak, sambung dia, menjalankan front office di 602 titik, termasuk di dalamnya 352 Tempat Pelayanan Terpadu (TPT) yang memberikan pelayanan perpajakan dan harus menjaga standar kualitas pelayanannya.

“Akan tetapi, sulit untuk menjamin jawaban yang sama dari ribuan pegawai yang berbeda,” ujarnya.

Baca Juga:
Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Selama tigatahun berturut-turut, survei kepuasan pelayanan menunjukkan peningkatan sejak 2016 hingga 2018. Menjaga konsistensi peningkatan kepuasan masyarakat memang diakui tidak mudah. Namun demikian, DJP mengaku akan terus memberikan pelayanan yang berkualitas.

Kepala Kantor Layanan Informasi dan Pengaduan DJP yang memberikan layanan Kring Pajak 1500200 Henny Setyawati mengatakan pelayanan DJP ke depannya diharapkan agar melalui website, call center, hingga pada akhirnya baru masuk lalu ke TPT.

“Nantinya, sistem pelayanan akan self service. Negara telah menuju digital dan perkembangan dunia sudah beranjak dari 4.0 ke 5.0,” kata Henny. (kaw)


Editor :

Cek berita dan artikel yang lain di Google News.

KOMENTAR
0
/1000

Pastikan anda login dalam platform dan berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE.

ARTIKEL TERKAIT
Senin, 21 Oktober 2024 | 14:32 WIB CORETAX SYSTEM

Urus Pemeriksaan Bukper: Coretax Bakal Hadirkan 4 Fitur Baru

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:30 WIB SERBA-SERBI PAJAK

Langganan Platform Streaming Musik, Kena PPN atau Pajak Hiburan?

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB INFOGRAFIS PAJAK

Kinerja Penegakan Hukum Ditjen Pajak selama 1 Dekade Terakhir

Jumat, 11 Oktober 2024 | 12:00 WIB KABUPATEN CIANJUR

Jemput Bola ke WP, Bapenda Sediakan Program Layanan Pajak Keliling

BERITA PILIHAN
Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:45 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

Sah! Misbakhun Terpilih Jadi Ketua Komisi XI DPR 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 | 21:00 WIB KEBIJAKAN PAJAK

PPN Mestinya Naik Tahun Depan, Gerindra akan Bahas Bareng Kemenkeu

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:30 WIB KPP PRATAMA JAMBI TELANAIPURA

WP Gagal Daftar LPSE karena KSWP Tidak Valid, Gara-Gara Tak Lapor SPT

Selasa, 22 Oktober 2024 | 17:06 WIB LEMBAGA LEGISLATIF

DPR Tetapkan Daftar Mitra Kerja untuk Komisi XII dan Komisi XIII

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:41 WIB IHPS I/2024

BPK Selamatkan Keuangan Negara Rp13,66 Triliun pada Semester I/2024

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:30 WIB KANWIL DJP JAWA TIMUR II

Pakai Faktur Pajak Fiktif, Dirut Perusahaan Akhirnya Ditahan Kejari

Selasa, 22 Oktober 2024 | 16:00 WIB TIPS PAJAK DAERAH

Cara Daftarkan Objek Pajak Alat Berat di DKI Jakarta secara Online

Selasa, 22 Oktober 2024 | 15:30 WIB AUSTRALIA

Bikin Orang Enggan Beli Rumah, Australia Bakal Hapus BPHTB

Selasa, 22 Oktober 2024 | 14:00 WIB KP2KP SIDRAP

Ubah Kata Sandi Akun Coretax, Fiskus: Tak Perlu Cantumkan EFIN